Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tambang batu bara, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) berencana membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2022 pada bulan ini.
Berdasarkan keterbukaan informasi dan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), pemegang saham Perseroan menyetujui pembagian US$774,15 juta atau setara dengan Rp11,66 triliun dan setara dengan 65 persen dari laba bersih tahun buku 2022 sebagai dividen kepada para pemegang saham perseroan.
Sebelumnya, dividen sebesar US$299,5 juta atau setara dengan Rp4.128 per saham telah didistribusikan kepada pemegang saham sebagai dividen interim tunai pada 22 November 2022.
Selanjutnya, dividen sebesar US$474,63 juta, yang setara dengan Rp7,14 triliun atau Rp6.416 per saham akan dibagikan dalam dividen tunai.
Dividen yang akan dibagikan ITMG telah mendapatkan tanggal efektif pada 30 Maret 2023. Selanjutnya, cum dividen di pasar reguler dan negosiasi akan dilaksanakan pada 10 April 2023. Selanjutnya, ex dividen di pasar reguler dan negosiasi dilaksanakan pada 11 Aprl 2023.
Sementara itu, di pasar tunai cum dividen dilaksanakan pada 12 April 2023, dan Ex Dividen dilaksanakan pada 13 April 2023. Selanjutnya, pemegang saham yang berhak atas dividen tunai bisa terakhir didaftarkan pada 12 April 2023 pukul 16.00 WIB. Adapun, dividen bakal dibayarkan pada 18 April 2023.
Baca Juga
Berdasarkan laporan keuangannya, sepanjang 2022 ITMG mencetak peningkatan pendapatan dan laba bersih. ITMG mencetak laba bersih US$1,2 miliar atau setara Rp18,2 triliun (kurs Jisdor Rp15.218 per dolar AS) sepanjang 2022. Torehan tersebut merupakan rekor selama pandemi bergulir.
Adapun, dalam laporan keuangan 2022, ITMG membukukan peningkatan 75 persen terhadap pendapatan bersihnya, yakni dari US$2,07 miliar di 2021, menjadi US$3,63 miliar pada 2022 atau setara Rp55,3 triliun.
Pendapatan ITMG terbesar disumbang dari anak usaha ITMG Indominco Mandiri (IMM), sebesar US$1,05 miliar, disusul Trubaindo Coal Mining (TCM) sebesar US$1,27 miliar. Lalu Bharinto Ekatama sebesar US$1,59 miliar, Jorong Barutama Greston (JBG) sebesar US$103,91 juta, dan Kitadin sebesar US$48,5 juta.