Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GOTO Keluarkan Rp6 Triliun Bayar Gaji dan Imbalan Karyawan pada 2022

GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) mengeluarkan sebanyak Rp6,1 triliun untuk membayar gaji dan imbalan karyawan selama 2022, naik 52,73 persen dibanding 2021.
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) tercatat mengeluarkan biaya hingga Rp6 triliun untuk membayar gaji dan imbalan karyawan sepanjang 2022. 

Berdasarkan laporan keuangan, dikutip Minggu (2/4/2023), Dalam pos arus kas GOTO tercatat perusahaan mengeluarkan Rp6,29 triliun untuk melakukan pembayaran karyawan. Pembayaran ini meningkat 53,62 persen dibanding tahun 2021 sebesar Rp4,09 triliun. 

Sementara jika dirinci dari pos beban berdasarkan sifatnya, GOTO mencatatkan gaji dan imbalan karyawan yang meningkat 52,73 persen dari Rp4,02 triliun di 2021, menjadi Rp6,14 triliun di 2022. 

GOTO mencatat per 31 Desember 2022 memiliki sebanyak 9,287 orang karyawan tetap. Jumlah ini meningkat dibanding 31 Desember 2021 yang sebesar 9.044 karyawan. 

Akan tetapi, jumlah karyawan ini turun dibandingkan kuartal III/2022 yang sebanyak 10.541 karyawan. Sebagaimana diketahui, pada November 2022 GOTO melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.300 karyawan.

Chief Human Resources Officer Grup GoTo Melissa Siska Juminto mengatakan, secara keseluruhan, kebijakan remunerasi GoTo selaras dengan praktik terbaik di pasar dan mengambil referensi dari perusahaan teknologi global.

"Peningkatan beban gaji karyawan perseroan, khususnya pada kuartal keempat tahun 2022, mencakup paket kompensasi bagi karyawan perseroan yang terdampak restrukturisasi organisasi perseroan pada akhir tahun lalu, di mana beban restrukturisasi tersebut bersifat satu kali," kata dia kepada Bisnis

GOTO mencatatkan rugi bersih sebanyak Rp39,57 triliun. Perolehan tersebut mengalami kenaikan 45,94 persen dibandingkan dengan rugi bersih pada 2021 sebanyak Rp21,39 triliun. Peningkatan rugi ini terjadi di tengah naiknya penerimaan perusahaan. 

Pendapatan bersih GOTO tercatat melonjak 60,05 persen dari Rp4,54 triliun menjadi Rp11,34 triliun. Segmen imbalan jasa menjadi penyumbang penerimaan terbesar GOTO sebanyak Rp6,3 triliun, naik dari perolehan 2021 sebesar Rp1,46 triliun.

Sementara itu, pendapatan imbalan iklan juga tercatat naik dari Rp1,2 triliun pada 2021 menjadi Rp2,34 triliun pada 2022. Penerimaan dari jasa pengiriman adalah sebesar Rp1,48 triliun, sedangkan pendapatan lain-lain perusahaan sebanyak Rp1,21 triliun.

Per akhir 2022, GOTO mencatatkan total aset sebesar Rp139,21 triliun, turun dari akhir 2021 sebesar Rp155,13 triliun.  

Sementara itu, total liabilitas GOTO naik dari Rp16,11 triliun di akhir Desember 2021, menjadi Rp16,49 triliun di akhir Desember 2022. Jumlah tersebut terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp12,16 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp4,33 triliun. 

Selanjutnya, GOTO tercatat memiliki ekuitas senilai Rp122,72 triliun per 31 Desember 2022, turun dari Rp155,13 triliun per 31 Desember 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper