Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menyampaikan akan terus mendorong sumber daya manusianya bekerja optimal, untuk mencapai efisiensi dan profitabilitas di akhir 2023.
Komisaris GOTO Agus Martowardojo mengatakan, pemutusan hubungan kerja (PHK) merupakan sesuatu yang terus dilakukan kajian oleh GOTO. Dia menjelaskan dalam hal pengendalian biaya, salah satu biaya terbesar adalah biaya pegawai.
"Tapi jangan lupa GOTO ini hasil merger Gojek dan Tokopedia. Kalau merger, ada begitu banyak pekerjaan duplikasi, khususnya di level head office, di level shared services ini," kata Agus di Kantor GOTO, Jakarta, Rabu (29/3/2023).
Menurutnya, manajemen GOTO percaya jika platform GOTO harus efisien dan akan mengejar efisiensi tersebut, agar profitabilitas GOTO yang tercermin dari adjusted EBITDA dapat terlihat di kuartal IV/2023.
Dia melanjutkan, selama ini direksi GOTO menyampaikan dengan terbuka semua perencanaan perusahaan ke komisaris. Agus bersama komisaris lainnya akan mengawasi, memberi nasihat, dan juga memberikan konsultasi kepada GOTO.
Dalam hal efisiensi, menurutnya GOTO harus terus melakukan hal tersebut dari waktu ke waktu. Namun, kata dia, manajemen GOTO memahami andalan utama yang membuat GOTO maju adalah sumber daya manusianya.
Baca Juga
"Jadi mereka akan memberi perhatian supaya SDM ini memiliki motivasi yang tinggi dan bisa bekerja produktif. Tapi untuk memastikannya, untuk organisasi yang baru merger di 2021, harus terus dilakukan kajiannya," ucapnya.
Adapun, Agus optimistis GOTO dapat mencapai kinerja positif akhir tahun 2023 ini. Menurutnya, apa yang disampaikan direksi GOTO mengenai margin kontribusi dan EBITDA tersebut merupakan sesuatu yang realistis.
Dia menyebut GOTO akan melakukan upaya monetisasi pendapatan di tahun 2023, bersamaan dengan pengendalian biaya dan pengembangan fitur yang inovatif, yang akan berkontribusi ke revenue.
Direktur Utama GOTO Andre Soelistyo mengatakan GOTO harus dapat merdeka secara finansial, agar fasilitas ekonomi kepada masyarakat tidak terganggu.
"Karena itu sebagai perusahaan kami harus merdeka finansial. Startup teknologi itu memang didanai besar sekali dari para investor, tapi karena ada perubahan iklim, itu semua berubah. Disiplin membangun bisnis berkelanjutan itu suatu keharusan," tutur Andre.