Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen ban favorit investor kawakan Lo Kheng Hong, PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) membukukan kinerja negatif dengan mencatatkan rugi bersih sebesar Rp181,38 miliar sepanjang 2022.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dikutip Jumat (31/3/2023), sejatinya Gajah Tunggal mampu mencetak kenaikan penjualan bersih dobel digit hingga 31 Desember 2022.
Tercatat, penjualan bersih emiten berkode saham GJTL ini mencapai Rp17,17 triliun pada 2022, naik 11,93 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp15,34 triliun.
Berdasarkan segmen geografisnya, penjualan GJTL sebesar Rp7,64 triliun berasal dari Pulau Jawa dan Rp4,60 triliun dari luar Jawa. Sementara, penjualan ekspor didominasi oleh penjualan ke Amerika sebesar Rp2,86 triliun, disusul penjualan ke Eropa sebesar Rp1,17 triliun. Asia Rp575,07 miliar, Timur Tengah Rp221,69 miliar, dan Afrika Rp63 miliar.
Tumbuhnya pendapatan perseroan juga turut meningkatkan beban pokok penjualan perseroan sepanjang 2022. Pos beban ini naik 12,11 persen dari Rp13,21 triliun di tahun 2021, menjadi Rp14,81 triliun di tahun 2022.
Meski beban pokok penjualan naik, laba bruto GJTL tercatat naik 10,32 persen menjadi Rp2,35 triliun, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,13 triliun.
Baca Juga
Namun beban penjualan perseroan tercatat membengkak 32,94 persen dari Rp759,14 miliar menjadi Rp1 triliun. Beban umum dan admistrasi juga naik tipis 0,07 persen menjadi Rp636,61 miliar. Kemudian beban keuangan tercatat melambung hingga 251,06 persen menjadi Rp239,13 miliar dari sebelumnya hanya Rp68,11 miliar tahun 2021.
Alhasil sepanjang 2022 ini GJTL mencatatkan rugi bersih sebesar Rp190,57 miliar dari sebelumnya untung Rp74,02 miliar pada tahun 2021.
Adapun sepanjang Januari hingga Desember 2022, jumlah aset perseroan tercatat meningkat menjadi Rp19,01 triliun, dari Rp18,40 triliun sepanjang 2021.
Jumlah liabilitas perseroan juga tercatat naik menjadi Rp11,79 triliun per 31 Desember 2022, dari Rp11,25 triliun per 31 Desember 2021.
Adapun jumlah ekuitas GJTL juga naik menjadi Rp7,22 triliun pada 2022, dari Rp7,14 triliun per Desember 2021.
Adapun, susunan pemegang saham GJTL per 28 Februari 2023 ialah Denham Pte. Ltd 49,5 persen, Compagnie Financiere Michelin SCMA 10 persen, Lo Kheng Hong 5,1 persen, dan masyarakat 35,40 persen.