Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Balik Lagi! Lo Kheng Hong Genggam 5 Persen Saham Gajah Tunggal (GJTL)

Setelah sempat hilang di data KSEI, Lo Kheng Hong (LKH) kini kembali memegang kepemilikan saham Gajah Tunggal (GJTL) sebanyak 5,17 persen.
Investor saham yang dijuluki Warren Buffet Indonesia Lo Kheng Hong memaparkan materinya pada acara Mega Talkshow Investasi 2020 di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/3/2020). Bisnis/Rachman
Investor saham yang dijuluki Warren Buffet Indonesia Lo Kheng Hong memaparkan materinya pada acara Mega Talkshow Investasi 2020 di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/3/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Kepemilikan investor kawakan Lo Kheng Hong di saham PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) kembali berada di atas 5 persen dan tercatat menjadi pemegang minoritas.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Senin (14/11/2022), Lo Kheng Hong (LKH) memegang kepemilikan GJTL sebanyak 5,17 persen atau 180.001.000 lembar melalui 8 rekening sekuritas yang berbeda.

Kembalinya LKH sebagai pemegang saham minoritas GJTL setelah sebelumnya pada data KSEI per 9 November 2022, namanya tidak muncul menjadi pemegang saham dengan kepemilikan di atas 5 persen dari GJTL.

Padahal, dari laporan per 30 September 2022, namanya masih ada dengan menggenggam saham sebanyak 180.001.000 saham setara 5,165 persen.

Jika mengacu pada data lama dan terbaru KSEI, jumlah kepemilikan saham Pak Lo, begitu dia disapa, tidak berubah sama sekali.

Bursa saham saat ini menggunakan single investor identification (SID) sehingga meski pemegang saham memecah kepemilikannya menggunakan beberapa nominee, nama pemegang saham asli bakal tetap muncul selama total kepemilikannya di atas 5 persen.

Hingga penutupan sesi I, saham GJTL melemah 0,85 persen atau 5 poin ke harga 585 dengan kapitalisasi pasar 2,04 triliun.

Harga saham GJTL sejak menghilangnya nama LHK pada 9 November 2022 mengalami pelemahan 3 kali termasuk pada perdagangan hari ini, dan telah melemah 4,8 persen dari posisi harga 615 pada penutupan 8 November 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper