Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Energi Mega Persada (ENRG) Tembus Rp1 Triliun, Melejit 65 Persen

Laba bersih Energi Mega Persada (ENRG) terdongkrak hingga 65,89 persen menjadi US$66,75 juta atau lebih dari Rp1 triliun pada 2022.
Salah satu lokasi aktivitas bisnis PT Energi Mega Persada Tbk/Energi-mp.com
Salah satu lokasi aktivitas bisnis PT Energi Mega Persada Tbk/Energi-mp.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten minyak dan gas Grup Bakrie PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) atau EMP membukukan pertumbuhan kinerja selama 2022 dengan laba bersih menembus lebih dari Rp1 triliun.

ENRG mencatatkan penjualan sebesar US$451,93 juta pada 2022, atau naik 11,28 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari US$406,09 juta pada 2021. EBITDA perseroan juga ikut melejit 7,98 persen menjadi US$295,59 juta atau lebih dari Rp4,6 triliun, dari sebelumnya US$273,95 juta.

Lonjakan turut terjadi pada laba operasional ENRG dari US$167,66 juta pada 2021, naik 24,51 persen menjadi US$134,65 juta pada 2022. Alhasil, laba bersih terdongkrak hingga 65,89 persen menjadi US$66,75 juta atau lebih dari Rp1 triliun, dari sebelumnya US$40,23 juta.

Direktur Utama & CEO Energi Mega Persada Syailendra S. Bakrie mengatakan fokus perseroan saat ini adalah untuk mengoptimalisasikan kinerja di 11 wilayah kerja dalam portfolio EMP termasuk di antaranya terus menjaga reserves replacement ratio yang sehat.

"Oleh karenanya kami berharap kenaikan produksi dari seluruh aset-aset ini akan terefleksi dalam kinerja keuangan perusahaan yang semakin membaik di masa mendatang,” jelasnya dalam keterangan resmi, Jumat (31/3/2023).

ENRG, lanjut Syailendra, juga tetap mencari peluang untuk melakukan akuisisi atas aset-aset baru yang dapat menambah nilai bagi para pemegang saham ke depannya.

Hingga akhir 2022, ENRG masih mencatat utang jatuh tempo pada periode sekarang sebesar US$18,76 juta, naik dari akhir 2021 sebesar US$10,93 juta. Seiring itu, ENRG memiliki utang jangka panjang hingga US$39,84 juta, turun dari sebelumnya US$42,93 juta,.

Ekuitas perseroan pada akhir 2022 mencapai US$514,92 juta, dibandingkan akhir 2021 sebesar US$448,96 juta. Dengan demikian, rasio utang perseroan terhadap ekuitas (DER) berada di posisi 0,11 kali, dari sebelumnya 0,12 kali.

Dari sisi operasional, ENRG mencatat produksi gas sebanyak 197 juta kaki kubik per hari (MMscfd) sepanjang 2022, atau turun dari 2021 yang sebanyak 202 juta kaki kubik per hari. Harga rata-rata jual gas sebesar US$6,25 per mmbtu, menguat dari sebelumnya US$5,53 per mmbtu.

Lebih lanjut, ENRG berhasil memproduksi minyak hingga 5.336 barel per hari sepanjang tahun lalu, naik dari tahun sebelumnya 4.840 barel per hari. Adapun harga rata-rata penjualan minyak pada 2022mencapai US$91,29 per barel, menguat dari rata-rata harga 2021 sebesar US$63,71 per barel.

Direktur & CFO Energi Mega Persada Edoardus Ardianto menjelaskan faktor utama yang menyebabkan kenaikan kinerja penjualan dan laba bersih EMP adalah adanya peningkatan produksi minyak perusahaan dari tahun sebelumnya dan kemampuan EMP untuk mengefisiensikan biaya-biaya operasional demi meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper