Bisnis.com, JAKARTA — Pasar kripto mengalami kenaikan harga signifikan dalam seminggu, bahkan aset kripto Bitcoin (BTC) menyentuh US$28.000. Namun, para investor di aset kripto mesti mewaspadai hasil rapat The Fed pada pekan ini yang mungkin membalikkan tren.
Mengutip coinmarketcap.com, Selasa (21/3/2023), pukul 19.22 WIB, harga BTC tercatat menguat 12,95 persen dalam sepekan terakhir dan melemah 0,81 persen dalam 24 jam terakhir ke level US$28.003. Selanjutnya, altcoin utama, Ethereum (ETH) menguat 4,26 persen dalam sepekan dan melemah 1,19 persen dalam 24 jam terakhir.
Altcoin yang melesat dalam sepekan terakhir di antaranya Conflux (CFX) yang menguat 66,74 persen, Stacks (STX) yang naik 46,13 persen, dan Immutable (IMX) yang naik 31,44 persen.
Chief Marketing Officer Pintu Timothius Martin mengungkapkan kenaikan aset kripto dalam sepekan terakhir didorong oleh pemberitaan terkait inflasi di Amerika Serikat (AS) yang turun selama delapan kali di bulan Februari 2023 dan beberapa faktor lainnya.
BTC dan aset kripto lainnya terus menunjukkan kekuatan dengan kenaikan harga yang signifikan hingga 23 persen dalam sepekan terakhir. Namun, hasil rapat FOMC pekan ini menjadi faktor kunci dalam menentukan arah tren selanjutnya.
Pasar kripto masih perlu waspada terkait adanya kemungkinan The Fed akan menaikan suku bunga sebanyak 0,25 persen pada Federal Open Market Committee (FOMC) Meeting hari Rabu tanggal 22 Maret 2023. Pasalnya The Fed masih menghadapi dilema akibat permasalahan perbankan, di mana pemerintah AS terpaksa melakukan intervensi untuk menyelamatkan beberapa bank seperti Signature, SVB, dan Silvergate.
Selain itu, kabar yang terbaru, bank Credit Suisse di Swiss juga sedang menghadapi masalah yang serius dan dalam proses pengambilan alih oleh grup union bank Swiss (UBS).
“Maraknya sentimen negatif di industri perbankan selama seminggu terakhir, menjadikan aset kripto pilihan menarik. Adopsi teknologi blockchain yang semakin meningkat di beberapa negara Asia, serta kenaikan jumlah investor institusional, turut memperkuat posisi aset kripto sebagai aset digital yang menarik dan memperkuat sentimen positif terhadapnya,” ujarnya dalam keterangan, Selasa (21/3/2023).
Pasar kripto mengalami reli setelah muncul berita bahwa SVB akan diambil alih oleh pemerintah AS dan stablecoin USDC kembali pada peg-nya kepada dolar AS. BTC naik hingga 23 persen selama sepakan dan kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan naik 12% selama seminggu dan nilainya melampaui angka 1 triliun. Namun untuk terus mengalami kenaikan, BTC perlu harus memperhatikan titik penting yaitu garis EMA 200 Minggu.
Jika BTC berhasil menutup minggu di atas garis tersebut, kemungkinan akan membentuk area support di Minggu depan sebagai tanda bahwa BTC sudah melewati bottom.
“Investor telah melihat bahwa aset kripto menjadi alternatif instrumen investasi guna mengantisipasi adanya perlambatan kenaikan suku bunga hingga alternatif dari sistem perbankan tradisional yang tengah menghadapi kendala akhir-akhir ini. Semakin banyak yang mempercayai bahwa aset kripto terutama Bitcoin dapat menjawab tantangan tersebut,” kata Timo.