Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) membukukan laba bersih Rp1,9 triliun sepanjang tahun 2022.
Berdasarkan laporan keuangannya, BUKA membukukan pendapatan neto sebesar Rp3,61 triliun. Pendapatan neto ini naik 93,59 persen dibanding tahun 2021 yang sebesar Rp1,86 triliun.
Pendapatan ini didorong oleh pendapatan Mitra sebesar Rp1,96 triliun, naik 157,24 persen dari Rp764 miliar tahun 2021. Pendapatan BUKA juga didorong oleh pendapatan marketplace yang naik 53,33 persen dari Rp990 miliar di 2021, menjadi Rp1,51 triliun di 2022, dan pendapatan Buka Pengadaan yang naik menjadi Rp133 miliar, dari Rp114 miliar secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Sementara itu, laba nilai investasi yang belum dan sudah terealisasi di BUKA tercatat sebesar Rp3,93 triliun.
Bersama dengan peningkatan pendapatan tersebut, pos beban BUKA seperti beban pokok pendapatan, serta beban umum dan administrasi turut naik. Beban pokok pendapatan BUKA naik 479,92 persen menjadi Rp2,55 triliun, dari Rp441 miliar secara yoy.
Beban umum dan administrasi BUKA juga naik 75,23 persen menjadi Rp2,54 triliun, dari Rp1,45 trilun secara tahunan.
Baca Juga
Sementara itu, beban penjualan dan pemasaran BUKA turun menjadi Rp1,02 triliun, dari Rp1,63 triliun, atau turun 37,31 persen secara yoy.
BUKA pun mencatatkan laba usaha sebesar Rp1,75 triliun di 2022, berbalik dari rugi usaha Rp1,7 triliun di 2021.
BUKA juga tercatat mencetak laba bersih senilai Rp1,98 triliun di 2022, berbalik dari rugi bersih Rp1,67 triliun di 2021.
Adapun hingga akhir 2022, BUKA mencatatkan total aset senilai Rp27,4 triliun, naik dari akhir 2021 yang sebesar Rp26,6 triliun.
Total liabilitas BUKA berkurang menjadi Rp907 miliar di akhir 2022, dari Rp3,11 triliun di akhir 2021. Sementara itu, total ekuitas BUKA naik menjadi Rp26,4 triliun sepanjang 2022, dibandingkan Rp23,4 triliun sepanjang 2021.