Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) mengumumkan akan kembali melaksanakan program kepemilikan saham karyawan atau Management Employee Stock Option Program (MESOP) tahun 2023. Opsi yang dilaksanakan dalam MESOP ini adalah sebanyak 5,05 miliar saham dengan dana yang dibidik sebanyak-banyaknya Rp3,9 triliun.
Direksi Bukalapak dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan program MESOP tahun 2023 ini akan dimulai pada 3 April 2023 sampai 24 Mei 2023, dengan jumlah sebanyak-banyaknya 5,055 miliar saham baru. Harga pelaksanaan MESOP ini dipatok Rp783 per saham.
"Apabila terdapat hak opsi yang belum dikonversi pada periode pelaksanaan tahun 2023, maka dapat dilakukan pada jadwal periode pelaksanaan berikutnya," kata Manajemen BUKA, Senin (27/3/2023).
Dengan harga pelaksanaan tersebut dan jumlah saham yang dikeluarkan, maka BUKA dapat meraup dana segar sebanyak-banyaknya Rp3,95 triliun dari program MESOP ini.
Sebagai informasi, tahun lalu BUKA juga melakukan program MESOP dengan melepas 5,06 miliar saham, dengan harga pelaksanaan Rp783 per saham.
Jumlah opsi yang telah dilaksanakan dalam program MESOP yang dimulai 3 Oktober sampai 11 November 2022 tersebut adalah sebanyak 4,45 juta saham.
Baca Juga
"Total persentase dilusi saham dari seluruh pemegang saham BUKA adalah sebesar 0,0043 persen," kata manajemen.
Sementara itu, jumlah opsi yang belum dilaksanakan dan masih berlaku sebanyak-banyaknya 5,05 miliar saham.
Program MESOP yang ditawarkan ini harganya lebih tinggi dari harga pasar BUKA secara year to date di rentang harga Rp220 sampai Rp306 per saham.
Sebelumnya, Head of Public Relation Bureau Bukalapak Monica Chua menjelaskan harga MESOP yang lebih mahal dari harga pasar BUKA saat ini telah sesuai dengan regulasi yang ditetapkan BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Harga tersebut merupakan hasil perhitungan rata-rata penutupan harga saham BUKA dalam jangka waktu satu bulan sebelum peluncuran program MESOP," ujar Monica.