Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Bitcoin Diramal Bisa US$35.000 Tahun Ini, Tergantung The Fed

Sejumlah analis memperkirakan Bitcoin akan terdorong, dengan target harga di US$35.000
Warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Bitcoin melesat menuju level tertinggi tiga bulan terakhir, dan mencatatkan pertumbuhan paling besar sejak awal 2021 saat terakhir kali mencapai rekor tertinggi. Sejumlah analis memperkirakan Bitcoin bisa kembali mencetak rekor tahun ini.

Beberapa analis berpendapat bahwa aset digital tersebut dipandang bisa menjadi aset lindung nilai terhadap krisis yang terjadi di sektor perbankan AS dan Eropa, dan akan diuntungkan dari adanya ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter Bank Sental AS Federal Reserve untuk melindungi ekonomi dari dampak krisis tersebut.

“Pergerakan harga Bitcoin dalam melalui krisis ini akan lebih banyak menarik institusi untuk masuk,” kata Cathie Wood dari Ark Investment Management, dilansir Bloomberg, Rabu (22/3/2023).

Mengutip data Coinmarketcap.com pada Rabu (22/3/2023) pukul 20.30 WIB, Bitcoin terpantau bergerak di zona hijau, naik 0,83 persen dari hari sebelumnya ke US$28.387 dan naik 12,78 persen dalam sepekan terakhir. Kebangkitan Bitcoin membawanya meraup tambahan nilai hingga US$390 miliar pada 2023 setelah amblas hingga U$1,5 triliun sepanjang tahun lalu.

Kendati demikian, reli Bitcoin sempat melambat pekan ini, membawanya di kisaran US$28.000 karena para investor menunggu keputusan kebijakan Federal Reserve yang terbaru. Grafik utama Bitcoin menunjukkan ada sedikit penurunan sementara sebelum nantinya mengalami kenaikan lebih lanjut.

Sejak awal 2023, Bitcoin naik 70 persen, nilainya naik US$300 miliar setelah rilis neraca Federal Reserve pekan lalu.

Head of Research Pepperstone Group Ltd Chris Weston mengatakan, kenaikan Bitcoin lantaran aset digital ini menjadi bagian dari upaya untuk mendukung likuiditas di sektor perbankan AS, yang berimbas positif untuk aset berisiko seperti kripto dan emas.

Adapun, Analis IG Australia Pty Tony Sycamore menjelaskan bahwa Bitcoin saat ini tengah menelusuri bullish reverse head-and-shoulder dengan target harga mendekati US$35.000

“Dengan pasar suku bunga berubah dari kenaikan suku bunga ke penurunan suku bunga, sekarang ada sedikit dorongan yang akan mendukung Bitcoin,” ujar Sycamore.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper