Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi I perdagangan Selasa (21/3/2023) dengan kenaikan 0,73 persen ke level 6.660,44. Penguatan IHSG bertepatan dengan pengesahan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 2/2022 tentang Cipta Kerja (Perppu Cipta Kerja).
IHSG terpantau bertahan di zona hijau sepanjang sesi pertama dan sempat mencapai level tertinggi di 6.674,06 dan terendah di 6.609,22. Sebanyak 311 saham menghijau, 190 saham melemah, dan 187 saham di posisi yang sama dengan penutupan perdagangan sebelumnya.
Mayoritas indeks sektoral mengakhiri sesi I di zona hijau dengan kenaikan tertinggi dialami oleh sektor finansial yang menguat 0,97 persen. Kemudian disusul sektor transportasi yang naik 0,92 persen dan sektor industri dasar menyusul dengan kenaikan 0,66 persen.
Meski demikian, sektor teknologi terpantau masih di zona merah dengan pelemahan 0,11 persen sampai penutupan sesi I.
Mayoritas saham-saham penghuni top 10 big cap terpantau parkir dengan kenaikan pada sesi I. Kenaikan tertinggi terlihat pada saham BMRI yang melesat hingga 4 persen ke level Rp 10.400. TLKM, BBNI, dan ASII menyusul dengan kenaikan masing-masing 2,01 persen, 1,94 persen, dan 1,28 persen.
Sementara itu, GOTO dan BYAN menjadi penghuni big cap yang menutup sesi I dengan pelemahan. GOTO terkoreksi 1,85 persen ke Rp106 dan BYAN turun 0,13 persen di level Rp19.325.
Baca Juga
COAL masuk deretan top gainers di sesi I dengan kenaikan 29,17 persen. Kemudian disusul FWCT yang naik 15,91 persen dan CUAN naik 15,67 persen.
Phintraco Sekuritas dalam riset hariannya memperkirakan IHSG bertahan di atas atas critical support level 6.585 dan berpeluang rebound ke kisaran 6.660. Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh rebound mayoritas indeks global pada Senin (20/3/2023.
Pergerakan IHSG diperkirakan masih dibatasi oleh sikap wait and see pelaku pasar jelang pengumuman hasil pertemuan The Fed pada 22 Maret 2023. Pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 bps. Akan tetapi, pasar juga berharap memperoleh petunjuk mengenai arah kebijakan moneter The Fed, terutama mengenai terminal rate.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia telah memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di 5,75 persen pada pekan lalu. Ekspektasi kenaikan The Fed Rate dan keputusan BI tersebut diperkirakan dapat menjaga kepercayaan pelaku pasar terhadap sistem perbankan di Indonesia di tengah sentimen negatif penutupan dua bank regional di AS.
Sementara itu, DPR RI pada rapat paripurna DPR ke-19 masa persidangan IV tahun sidang 2022-2023 pada Selasa (21/3/2023) resmi mengesahkan Perppu Cipta Kerja sebagai Undang-Undang.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan penetapan Perppu Cipta Kerja merupakan pelaksanaan dari keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas pengujian formil UU No. 11/2020 tentang Cipta Kerja.
Amanat keputusan MK tersebut antara lain memerintahkan kepada pembentuk UU untuk melakukan perbaikan UU Cipta Kerja dalam jangka waktu paling lama 2 tahun sejak keputusan MK diucapkan.