Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krisis Credit Suisse Bikin Harga Minyak Jatuh ke Level Terendah Setahun

Harga minyak dunia jatuh lebih dari 5 persen ke level terendah sejak Desember 2021 imbas dari krisis Credit Suisse yang tengah melanda Eropa.
 Anjungan minyak/Bloomberg
Anjungan minyak/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Harga minyak jatuh sekitar lima persen ke level terendah dalam lebih dari setahun pada akhir perdagangan Rabu (15/3/2023) waktu setempat, karena kegelisahan investor atas Credit Suisse membuat pasar dunia ketakutan atas krisis perbankan dan mengimbangi harapan pemulihan permintaan minyak China.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei Ambles 3,76 dolar AS atau 4,9 persen ke 73,69 dolar AS per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman April juga jatuh 3,72 dolar AS atau 5,2 persen ke 67,61 dolar AS per barel, menembus level teknis 70 dolar AS.

Volatilitas minyak mentah Brent dan WTI mencapai level tertinggi dalam lebih dari satu tahun dan keduanya memasuki wilayah oversold secara teknis pada Rabu (15/3/2023). Kedua harga acuan minyak mentah mencapai level terendah sejak Desember 2021 dan telah jatuh selama tiga hari berturut-turut.

Pada Selasa (14/3/2023), kedua harga acuan turun lebih dari 4,0 persen, tertekan oleh kekhawatiran bahwa jatuhnya Silicon Valley Bank (SVB) minggu lalu dan kegagalan bank AS lainnya dapat memicu krisis keuangan yang akan membebani permintaan bahan bakar.

Tanda-tanda awal kembalinya stabilitas pasar memudar setelah investor terbesar Credit Suisse mengatakan tidak dapat memberi bank Swiss lebih banyak bantuan keuangan, membuat sahamnya dan ekuitas Eropa lainnya merosot.

"Tidak peduli apa aset risiko Anda: pada titik ini orang-orang menarik diri dari instrumen yang berbeda di sini," kata Robert Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho di New York sebagaimana dikutip Antara (16/3/2023).

"Tidak ada yang ingin pulang dengan posisi besar pada apa pun hari ini, anda benar-benar tidak punya tempat untuk bersembunyi," sambungnya.

Dana lindung nilai dilikuidasi karena kenaikan suku bunga dan ketidakpastian ekonomi, kata Dennis Kissler, wakil presiden senior perdagangan di BOK Financial, menambahkan bahwa tekanan berat pada saham AS Rabu pagi (15/3/2023) menambah likuidasi dana dalam minyak mentah.

Dolar AS juga menguat terhadap sekeranjang mata uang, membuat harga lebih mahal bagi pemegang mata uang tersebut untuk membeli minyak mentah.

Menambah bearishness di pasar, stok minyak mentah AS naik 1,6 juta barel pekan lalu, data pemerintah menunjukkan, lebih besar dari perkiraan kenaikan 1,2 juta barel dalam jajak pendapat Reuters dari para analis.

Stacey Morris, kepala riset energi di perusahaan analitik data VettaFi, mengatakan harga minyak akan tetap lemah dalam jangka pendek, mengingat ketidakpastian saat ini, menambahkan bahwa mungkin ada peluang pembelian.

Minyak telah menguat di awal sesi didukung angka yang menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi China meningkat dalam dua bulan pertama tahun 2023 setelah berakhirnya langkah-langkah penahanan COVID-19 yang ketat.

Laporan bulanan Rabu (15/3/2023) dari Badan Energi Internasional memberikan dukungan dengan mengisyaratkan dorongan yang diharapkan untuk permintaan minyak dari China, sehari setelah OPEC meningkatkan perkiraan perminta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper