Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hawa Bulan Puasa Mulai Terasa, Saham Syariah Kok Adem Ayem Saja?

Jelang bulan puasa, lima indeks syariah mencatatkan kinerja yang negatif secara tahun berjalan (year to date).
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Jelang bulan puasa, lima indeks syariah mencatatkan kinerja yang negatif secara tahun berjalan (year to date). Per 14 Maret 2023, Jakarta Islamic Index (JII), Indonesia Sharia Stock Index (ISSI), JII 70, IDX-MES BUMN 17, dan IDX Sharia Growth kompak turun secara year to date masing-masing, 5,21 persen, 5,73 persen, 5,48 persen, 2,78 persen dan 1,24 persen.

Menurut Investment Specialist Sucor Asset Management Toufan Yamin tak ada sentimen pendukung untuk membuat indeks syariah memantul.

“Lagi jualan semua setelah bagi dividen lebih kemakan dari sentimen eksternal, komoditas pun turun ya itu pemberat sektor syariah karena syariah banyak saham terkait komoditas,” kata Toufan kepada Bisnis, Rabu (15/3/2023).

Menurut dia indeks syariah akan ditopang oleh sektor konsumsi dan ritel. Hanya saja bobot sektor tersebut tidak terlalu besar untuk indeks syariah. Pertumbuhan kelima indeks ini pun diprediksi akan stagnan meski akan memasuki bulan ramadan dalam hitungan hari.

Toufan memproyeksi tak ada kenaikan eksponensial dari indeks-indeks syariah menjelang ramadan dan lebaran. Indeks diprediksi cenderung datar. “Kemungkinan cenderung flat ya,” kata Toufan.

Sementara itu, Analis riset Infovesta Kapital Advisory Arjun Ajwani mengatakan, penurunan indeks syariah secara year to date dapat dilihat dari kinerja negatif IHSG secara year to date. IHSG kata dia juga anjlok sejak pertengahan Febuari. Alhasil, indeks syariah ikut turun secara bulanan dan tahun berjalan.

“Ingat mayoritas emiten di IHSG itu syariah jadi masuk akal kalau indeks tersebut juga menurun,” kata Arjun terpisah.

Kendati demikian dia masih optimistis indeks syariah dapat tumbuh hingga 7 persen hingga akhir tahun ini. Dia mengaku angka pertumbuhan tersebut mengacu pada proyeksi IHSG yang dapat tumbuh hingga 7 persen sampai akhir 2023 nanti.

“Untuk proyeksi pertumbuhan kita bisa gunakan IHSG sebagai acuan karena emiten syariah juga beragam seperti emiten di IHSG. Menurut saya IHSG bisa tumbuh sekitar 7% tahun ini jadi Indeks syariah bermacem bisa di kisaran itu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper