Bisnis.com, JAKARTA — Emiten milik Garibaldi ‘Boy’ Thohir PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA) resmi memutuskan pembagian dividen sebesar Rp45 per saham atau total Rp775,2 miliar dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar hari ini, Rabu (15/3/2023). Dividen tersebut menjadi yang tertinggi dalam sejarah perseroan.
Pengumuman pembagian dividen ini sejalan dengan rekor pendapatan yang diperoleh ESSA untuk tahun buku 2022. ESSA tercatat mengakumulasi pendapatan sebesar US$731 juta pada 2022.
Pendapatan itu meningkat 141 persen year on year (YoY) dari US$303,43 juta pada 2021. Sekitar 93% dari pendapatan ESSA dikontribusikan dari bisnis amonia.
Lonjakan pendapatan itu sejalan dengan realisasi harga amonia ESSA yang melonjak 91 persen YoY menjadi US$887 per ton. Pada saat yang sama, produksinya naik 34 persen secara tahunan menjadi 760.815 ton.
“Kami sangat senang dapat membagi keuntungan yang diraih Perseroan sepanjang Tahun 2022 dengan para pemegang saham melalui pengumuman pembagian dividen yang istimewa ini,” kata Presiden Direktur Surya Esa Perkasa Chander Vinod Laroya dalam keterangan resmi, Rabu (15/3/2023).
Dia mengemukakan bahwa rekam jejak operasional ESSA yang efisien didukung oleh harga komoditas yang kuat. Hal ini memberi sumbangan pada kinerja solid pada 2022.
Baca Juga
“Selanjutnya, kami tetap optimistis atas peluang pertumbuhan baru di industri hilir gas yang diharapkan makin memberikan nilai lebih bagi pemegang saham,” tambahnya.
Pendapatan yang tinggi turut melambungkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ESSA. Laba bersih naik 893,84 persen YoY dari US$13,97 juta pada 2021 menjadi US$138,84 juta pada 2022.
Pada akhir Desember 2022, ESSA memiliki kas dan setara kas US$147,52 juta. Dengan arus kas yang kuat, ESSA mengurangi utang secara signifikan sebesar 43% menjadi US$278 juta dibanding US$487 juta pada 2021 sehingga rasio utang terhadap ekuitas melandai menjadi 0,5 kali.