Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Diprediksi Berfluktuasi, Cek Saham TLKM, SIDO, hingga ANTM

IHSG diprediksi berfluktuasi di tengah penantian pasar terhadap arah suku bunga The Fed, tetapi ada sejumlah saham yang berpotensi beli.
IHSG diprediksi berfluktuasi di tengah penantian pasar terhadap arah suku bunga The Fed, tetapi ada sejumlah saham yang berpotensi beli. Bisnis/Suselo Jati
IHSG diprediksi berfluktuasi di tengah penantian pasar terhadap arah suku bunga The Fed, tetapi ada sejumlah saham yang berpotensi beli. Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan diprediksi (IHSG) akan berfluktuasi pada perdagangan hari ini Senin (13/3/2023). Sejumlah saham defensif dapat diperhatikan.

Tim riset Phintraco Sekuritas bahkan memprediksi pola pergerakan fluktuatif ini akan berlangsung dalam beberapa waktu ke depan. Tim riset Phintraco menyebut IHSG diperkirakan berfluktuasi di atas support 6.750 pada Senin (13/3/2023).

“Pola pergerakan IHSG dalam 3 (tiga) hari perdagangan terakhir mengindikasikan bahwa IHSG masih akan berfluktuasi untuk beberapa waktu kedepan, termasuk pada Senin,” tulis tim riset Phintraco, dikutip Senin (13/3/2023).

Tim riset Phintraco menyebut sentimen negatif diperkirakan masih terkait ekspektasi pasar terhadap kenaikan sukubunga acuan yang lebih agresif di Maret 2023, baik oleh The Fed, maupun BI.

Diketahui, RDG BI dijadwalkan berlangsung pada 15 dan 16 Maret 2023, sementara FOMC dijadwalkan pada 22 Maret 2023.

“Ekspektasi pasar akan dipengaruhi oleh data US Non Farm Payrolls dan US Unemployment Rate di Februari 2023 (10/3/2023). Jika keduanya lebih baik dari ekspektasi, sentimen mungkin lebih negatif bagi IHSG,” tulis tim riset Phintraco.
 
Phintraco menyebut saham defensif, termasuk consumer-related masih menjadi top picks pada awal pekan Senin (13/3/2023). Beberapa saham yang direkomendasikan Phintraco yakni, TLKM, EXCL, SIDO, CMRY, IMAS dan JSMR. Diluar saham defensif, potensi rebound pada ANTM, HRUM dan INCO juga dapat diperhatikan.

Dalam riset berbeda, Financial expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih menjelaskan kekhawatiran pelaku pasar akan melemahnya kondisi ekonomi global, khususnya di Amerika Serikat (AS) diakibatkan indikator ekonomi seperti data tenaga kerja dan konsumsi yang masih solid mengindikasikan tingkat inflasi yang masih tinggi. 

“Data tersebut mendorong The Fed untuk lebih hawkish terhadap kebijakan moneternya, yaitu menaikan suku bunga, kondisi ini jadi salah satu katalis negatif untuk pasar ekuitas,” jelasnya dalam riset, Dikutip Minggu (12/3/2023). 

Dalam waktu dekat, dia memprediksi pelaku pasar mencermati data tenaga kerja AS seperti non farm payrolls dan angka pengangguran di Februari 2023. Nantinya, hasil tersebut menjadi salah satu pertimbangan kebijakan The Fed selanjutnya.
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper