Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menyampaikan kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) 600 karyawan, setelah melakukan langkah serupa terhadap 1.300 karyawan pada November 2022.
Namun demikian, langkah ini dianggap sebagai salah satu strategi GOTO memberbaiki fundamental keuangan. GOTO juga menegaskan PHK tak berdampak terhadap mitra pengemudi atau driver ojol beserta layanannya.
Corporate Secretary GOTO R.A. Koesoemohadiani dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan GOTO telah mengumumkan pembaruan strategi untuk dapat membangun perusahaan yang berkelanjutan, menguntungkan, dan memberikan dampak positif jangka panjang bagi jutaan orang.
"Maka untuk mencapai tujuan tersebut GOTO terus menerus melakukan kajian secara menyeluruh untuk menentukan peningkatan yang dapat dilakukan di setiap kegiatan bisnis," ujar Diani, Jumat (10/3/2023).
Berdasarkan kajian tersebut, lanjut dia, telah teridentifikasi sejumlah penyesuaian yang perlu dilakukan untuk memperkuat operasional GOTO.
Penyesuaian yang dilakukan mencakup antara lain konsolidasi sejumlah bisnis dan tim di dalam ekosistem GOTO untuk menghadirkan organisasi yang lebih ramping, serta lebih siap untuk menanggapi permintaan pasar.
Menurutnya, konsolidasi dan sentralisasi yang dilakukan untuk beberapa fungsi penunjang bisnis akan menjadi sumber daya bersama grup GOTO, diharapkan mampu menghadirkan layanan berkualitas tinggi di seluruh ekosistem GOTO, sekaligus menghindari adanya duplikasi fungsi dalam unit bisnis.
Selain itu, peninjauan kembali prioritas dan akan mengurangi skala usaha atau menunda kegiatan bisnis, serta inisiatif yang bukan merupakan layanan inti, seperti mengurangi beberapa bagian dari layanan Mitra Tokopedia, serta memanfaatkan lebih banyak sistem teknologi dalam mempercepat eksekusi, mengurangi proses manual dan margin of error serta meningkatkan layanan.
"GOTO juga berencana untuk menghadirkan perangkat teknologi baru untuk operasional, layanan serta pengelolaan data yang lebih lancar," tuturnya.
Langkah-langkah penyesuaian tersebut akan memengaruhi sekitar 600 posisi di seluruh ekosistem GOTO. Menurut Diani, karyawan yang terdampak akan memperoleh dukungan dari GOTO selama masa transisi. Sebelumnya, pada November 2022, GOTO juga sudah memangkas 1.300 karyawan.
Dukungan yang diberikan akan lebih dari yang diwajibkan oleh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, dan mencakup dukungan finansial, karier, dan kesejahteraan.
Langkah penyesuaian ini tidak akan memengaruhi layanan yang diberikan GoTo kepada konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang.
Sebagaimana diketahui, sebelum melakukan PHK ini, GOTO baru saja menambah 3 kursi komisaris dan satu kursi direksi pada RUPSLB yang dilakukan di awal Maret ini.
GOTO mengangkat Agus Martowardojo, Marjorie Lao, Patrick Sugito Walujo, dan Winato Kartono sebagai komisaris. Sementara itu, Kevin Aluwi mengundurkan diri dari jabatan komisaris.
Di sisi direksi, GOTO juga menambah satu kursi, dengan mengangkat Pablo Malay dan Nila Marita sebagai direksi. Sementara itu, Anthony Wijaya mengundurkan diri dari jabatan direksi GOTO.
Saham GOTO berakhir melemah 3,10 persen ke Rp125 pada akhir perdagangan Jumat (10/3/2023). Price to earning ratio (PER) GOTO berada di -5.46 kali dengan kapitalisasi pasar Rp148 triliun.
DAMPAK KINERJA GOTO
Analis Kanaka Hita Solvera Raditya Pradana mengatakan bukan hanya GOTO yang menempuh strategi perampingan organisasi supaya lebih efisien dalam beroperasi. Dia menilai yang menjadi fokus perseroan tumbuh dengan berkualitas dan berkelanjutan. Terkait dengan dampaknya bagi perusahaan, hal ini akan terasa dari sisi biaya operasional.
“Perampingan di bulan November dan Maret akan menghemat beban operasional dan tercermin di kinerja keuangan tahun ini sehingga target GOTO untuk mencapai adjusted EBITDA breakeven bahkan positif akan semakin mudah tercapai” kata Raditya pada Jumat, (10/3/2023).
Menurutnya upaya optimalisasi beban usaha yang dilakukan oleh perseroan dinilai akan mempercepat GOTO dalam mencapai target profitabilitas.
Adapun pengumuman perampingan organisasi disampaikan oleh manajemen pada hari ini. Sebagaimana diketahui, ini merupakan kali kedua GOTO melakukan PHK.
Selain melakukan optimaliasi beban, GOTO juga melakukan upaya peningkatan monetisasi untuk mempercepat target EBITDA disesuaikan yang positif akhir tahun 2023.
"Kalau saya lihat GOTO mampu meningkatkan monetisasi di sepanjang tahun 2022, take rate grup secara net naik 60 basis poin selama sembilan bulan karena GOTO berhasil meningkatkan pendapatan komisi sampai 42 persen didukung dengan rasionalisasi promosi dari hampir 60 persen pendapatan kotor menjadi 50 persen dengan langkah meluncurkan program loyalti GoPay Coins" tambah Raditya.
Dia memperkirakan efisiensi di biaya promosi akan tetap berlanjut dan take rate bisa di atas 4 persen karena GOTO punya konsumen loyal.
“Jika cost saving dari sisi promo dan perampingan organisasi berjalan optimal, maka percepatan adjusted EBITDA positif sudah di depan mata. Berdasarkan proyeksi tersebut, kami rasa GOTO sangat menarik untuk dilirik karena sangat berpotensi mengalami turn around” katanya.