Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Smartfren (FREN) Siapkan Ekspansi Jaringan 5G di Luar Jawa

Salah satu upaya FREN untuk merambah jaringan 5G adalah dengan mengikuti rencana lelang pita frekuensi 700 MHz oleh Kemkominfo.
Karyawan melayani pengunjung gerai Smartfren di Jakarta, Rabu (7/9/2022).Bisnis/Abdurachman
Karyawan melayani pengunjung gerai Smartfren di Jakarta, Rabu (7/9/2022).Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, YOGYAKARTA — PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) berencana merambah pasar jaringan 5G di luar Pulau Jawa. Operator telekomunikasi dari grup Sinarmas tersebut juga terus mematangkan skenario penggelaran 5G.

VP Network Operations Smartfren Agus Rohmat mengatakan perseroan telah diminta oleh pemerintah untuk menggelar jaringan 5G. Adapun penggelaran jaringan 5G sudah masuk dalam rencana bisnis 2023.

Plan kita dari area yang benar-benar baru seperti daerah wisata yang belum ada coverage kita,” ujar Agus di Yogyakarta, Kamis (9/3/2023).

FREN saat ini sedang mematangkan skenario jaringan 5G. Namun, dia menyebut layanan 5G belum akan langsung ke konsumer lantaran ekosistem jaringan 5G dinilai masih belum siap.

Sebagai permulaan, FREN mengincar business-to-business (b2b) pada grup Sinarmas. Hal ini lantaran Sinarmas memiliki banyak sektor dan ekosistem yang lebih siap untuk merambah jaringan 5G.

Dia menambahkan jaringan 4G sejatinya masih cukup untuk business-to-consumer (b2c). Saat ini FREN sedang melakukan analisa lebih lanjut untuk menerapkan b2c pada jaringan 5G.

Salah satu upaya FREN untuk merambah jaringan 5G adalah dengan mengikuti rencana lelang pita frekuensi 700 MHz oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pada kuartal I/2023. Kemkominfo akan melelang sejumlah pita frekuensi untuk mengoptimalkan penggelaran jaringan telekomunikasi terutama jaringan 5G.

Sebagai informasi, spektrum tersebut masih digunakan untuk layanan lain sebagai pengguna eksisting, salah satunya layanan TV yang menggunakan pita frekuensi 700 MHz. Namun, seiring adanya Analog Switch Off (ASO) Kemenkominfo berencana untuk melelang pita tersebut.

Agus menyebut pita 700 MHz dibutuhkan untuk menambah frekuensi dalam pengembangan jaringan 5G. Pita 700 MHz dinilai sebagai frekuensi emas lantaran 700 MHz termasuk dalam frekuensi rendah, sehingga cakupan 5G akan lebih luas.

“Kita berharap ASO ini selesai secepat mungkin karena kita butuh tambahan frekuensi sebenarnya untuk berkembang,” tuturnya.

Sebelumnya, President Director Smartfren Merza Fachys mengatakan pihaknya selalu terbuka terhadap berbagai peluang untuk meningkatkan kualitas dan memberikan layanan terbaik untuk pelanggan.

"Jika pemerintah membuka lelang untuk frekuensi 700 MHz, kami dengan senang hati akan ikut serta dalam lelang tersebut," ujarnya kepada Bisnis, Senin (12/12/2022).

Apalagi, sambung Merza, bila pemerintah membuka lelang dengan harga dasar yang lebih terjangkau. Pasalnya, frekuensi ini dinilai akan memberikan manfaat yang cukup besar untuk pengembangan 5G di Tanah Air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper