Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Eceran Lebih Baik daripada 2022, Emiten Ritel Potensi Dulang Cuan

Data penjualan eceran tahun ini memperlihatkan hasil positif dibandingkan tahun 2023. Emiten ritel berpotensi mendulang cuan.
Matahari Department Store (LPPF)
Matahari Department Store (LPPF)

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah data penjualan eceran memperlihatkan hasil positif menjelang Ramadan dan Lebaran. Hal ini bisa menjadi katalis bagi emiten-emiten peritel yang telah menyiapkan strategi untuk menangkap peluang tersebut.

Survei penjualan eceran Bank Indonesia memperkirakan indeks penjualan riil (IPR) pada Februari 2023 akan mencapai 205,2 atau naik 2,6 persen year on year (YoY). Angka itu berkontraksi secara bulanan daripada Januari 2023, tetapi lebih baik secara tahunan karena IPR pada Januari 2023 yang mencapai 208,2 terkontraksi 0,6 persen YoY.

Di sisi lain, survei konsumen Februari 2023 mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap kuat. Hal tersebut terindikasi dari indeks keyakinan konsumen (IKK) Februari 2023 sebesar 122,4.

Angka itu tetap terjaga pada level optimistis, meskipun IKK sedikit menurun dibandingkan 123,0 pada Januari 2023. Di sisi lain, IKK Februari 2023 lebih tinggi dibandingkan dengan setahun sebelumnya yakni 113,1 pada Februari 2022.

Melihat perkembangan penjualan eceran dan optimisme konsumen sebulan jelang Ramadan, Analis NH Korindo Sekuritas Cindy Alicia Ramadhania mengatakan emiten-emiten ritel tengah menikmati sentimen positif. Dia mengatakan pemulihan mobilitas bakal mendorong isasi ekonomi dan meningkatkan konsumsi masyarakat ke level yang lebih optimal.

“Selain itu, emiten ritel biasanya terkena sentimen seperti perayaan hari raya apalagi diketahui sebentar lagi memasuki bulan Ramadan dan momen kali ini sudah kembali ,” kata Cindy, Kamis (9/3/2023).

Sentimen lainnya datang dari kenaikan upah minimum dan momentum tahun politik menjelang Pemilihan Umum 2024. Perputaran uang yang lebih banyak, lanjutnya, berpotensi memberi dorongan pada kinerja keuangan emiten ritel.

Adapun rekomendasi overweight disematkan Cindy untuk MAPI dengan target harga Rp1.700. Dia mencatat penjualan MAPI telah memperlihatkan pertumbuhan solid pada kuartal III/2022 sehingga secara kumulatif tumbuh 55,8 persen YoY sepanjang periode sembilan bulan menjadi Rp18,8 triliun.

“MAPI juga membukukan kenaikan laba bersih sebesar Rp1,5 triliun per September 2022, dari rugi Rp83,4 miliar pada periode yang sama di 2021,” kata dia.

Tren kenaikan harga saham emiten ritel dan sentimen positif yang menyertai sektor ini tidak serta-merta membuat Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya merekomendasikan investor untuk langsung melakukan akumulasi. Dia memberi saran agar investor tetap wait and see di tengah ketidakpastian kebijakan kenaikan suku bunga The Fed.

“Meski sisi konsumsi masyarakat diperkirakan meningkat pada momen Lebaran tahun ini, tetapi akhir-akhir ini muncul ketidakpastian tentang kenaikan suku bunga The Fed yang lebih tinggi dari perkiraan awal sehingga dikhawatirkan akan menekan daya beli,” paparnya.

Berdasarkan valuasi dan prospeknya, Cheril memberi rekomendasi untuk MAPI dengan target harga Rp1.650, kemudian MPMX di harga Rp1.300, dan ERAA dengan target harga Rp580.

Beberapa emiten ritel tercatat telah menyiapkan sejumlah strategi menghadapi Lebaran. Sebagai contoh, emiten ritel fesyen portofolio Grup Tancorp milik konglomerat Hermanto Tanoko, PT Mega Perintis Tbk. (ZONE), menawarkan berbagai promo untuk konsumen, baik untuk penjualan daring maupun melalui gerai-gerai fisik.

Direktur Mega Perintis Luki Rusli memproyeksikan penjualan pada momen Ramadan dan Lebaran tahun ini dapat tumbuh hingga 250 persen dibandingkan dengan bulan-bulan biasa.

“Kami memproyeksikan bahwa penjualan ZONE selama bulan Ramadan dan Lebaran akan naik 200 persen sampai 250 persen dari penjualan pada bulan-bulan biasa. Proyeksi tersebut karena merujuk pada prediksi bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih stabil dan bisa tumbuh,” kata Luki belum lama ini.

Untuk menangkap momentum tersebut, ZONE telah meningkatkan stok produk sejak awal tahun. Adapun nilai persediaan perusahaan pengelola ritel Manzone dan Minimal itu mencapai Rp307,235 miliar per September 2022, naik dari posisi akhir 2021 Rp256,64 miliar.

Terpisah, PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) menggenjot pembukaan gerai baru menjelang Lebaran. Mereka menargetkan membuka 7 gerai baru dan telah merealisasikan pembukaan dua gerai Sampai awal Maret 2023.

“Kami akan membuka lima gerai Matahari lagi hingga awal April nanti,” kata Terry O'Connor, CEO Matahari dalam keterangan resmi.

Matahari menargetkan untuk membuka minimal 12 gerai baru pada 2023. Dengan demikian, total gerai yang beroperasi secara nasional ditargetkan menjadi 160 atau lebih pada akhir 2023. Adapun alokasi belanja modal pada 2023 mencapai Rp500 miliar.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper