Bisnis.com, JAKARTA –PT Semen Baturaja Tbk. (SMBR) mengukir kinerja yang kokoh dengan mencatatkan kenaikan laba bersih hingga 103,04 persen sepanjang 2022. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, laba bersih SMBR mencapai Rp94,82 miliar pada 2022, naik 103,04 persen dibanding tahun sebelumnya, yang sebesar Rp46,70 miliar.
Kenaikan laba bersih perseroan ditopang oleh kenaikan pendapatan perseroan yang naik 7,42 persen dari Rp1,75 triliun pada 2021 menjadi Rp1,88 triliun pada 2022.
Adapun, pendapatan perseroan berasal dari penjualan semen kantong yang sebesar Rp1,62 triliun naik 3,84 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,56 triliun. Penjualan semen kantong perseroan berkontribusi 86,17 persen terhadap total pendapatan perseroan.
Pendapatan SMBR juga didapat dari penjualan semen curah sebesar Rp277,64 miliar, jasa pengangkutan Rp1,86 miliar, dan penjualan white clay ke PT Pupuk Sriwijaya sebesar Rp31,81 miliar.
Kenaikan pendapatan perseroan juga turut mengerek beban pokok penjualan perseroan menjadi Rp1,03 triliun atau naik 6,46 persen dibanding tahun 2021 yang sebesar Rp975,52 miliar. Alhasil total laba kotor perseroan mencapai Rp843,14 miliar meningkat 8,64 persen secara tahunan.
Sementara itu, beban usaha perseroan mencapai Rp581,42 miliar pada tahun lalu. Adapun, laba usaha perseroan tercatat naik 11,30 persen menjadi 11,30 persen menjadi Rp261,72 miliar.
Baca Juga
SMBR pun berhasil menekan beban keuangan, menjadi Rp146,46 miliar turun 12,04 persen dari tahun 2021 mencapai Rp166,23. Tercatat juga, laba per saham SMBR mencapai Rp10 per saham, naik 100 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp5 per saham.
Sementara itu, jumlah aset SMBR hingga tahun 2022 mencapai Rp5,21 triliun. Jumlah aset tersebut terdiri dari aset lancer sebesar Rp1 triliun dan aset tidak lancer sebesar Rp4,20 triliun. Sepanjang 2022 ekuitas perseroan mencapai Rp3,08 triliun naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp3 triliun. Sementara itu total liabilitas SMBR mencapai Rp2,12 triliun.