Bisnis.com, MANGUPURA - Perusahaan BUMN PT Perkebunan Nusantara III atau PTPN III menargetkan usaha di bidang sawit yang akan tergabung dalam PalmCo dapat mencetak pendapatan hingga Rp40 triliun pada 2023.
Direktur PTPN III Dwi Sutoro mengatakan pada 2022 total pendapatan dari PTPN secara keseluruhan adalah sebesar Rp56 triliun, dengan laba bersih Rp5,5 triliun. Dia menyebut, usaha sawit PTPN menghasilkan pendapatan sebesar Rp30-Rp35 triliun pada 2022.
"Jadi bisa dihitung sendiri, laba bersih tahun 2022 sekitar Rp5,5 triliun. Tahun ini target pendapatan Rp60 triliun untuk total, untuk sawit targetnya Rp40 triliun," kata Dwi ditemui di Mangupura, Bali, Selasa (7/3/2023).
Lebih lanjut, untuk ekspansi PTPN III tahun ini, di hilir PTPN akan memiliki empat kilang pemurnian atau refinery yang akan digunakan untuk memproduksi biodiesel dan minyak goreng.
Menurutnya, satu kilang pemurnian tersebut akan menghabiskan investasi sebesar Rp1,2 triliun. Sehingga, PTPN memperkiakan akan mengeluarkan dana hingga Rp6 triliun untuk membangun empat refinery.
Sebanyak dua kilang tersebut akan berlokasi di Sumatra Utara, satu di Pulau Jawa, dan satu kilang lagi tengah menunggu proses feasibility study.
Baca Juga
"Sebentar lagi akan selesai. Tapi kami akan usahakan dekat dengan market satu di Jawa, satu lagi apakah di Sumatra bagian bawah atau Kalimantan. Jadi dua kilang dekat dengan kebun, dua lagi dengan market," tuturnya.
Sebelumnya, PTPN menyampaikan saat ini tengah mengusahakan untuk merampungkan pembentukan subholding PalmCo sebelum Juni 2023. Setelah subholding terbentuk, secara pararel di akhir tahun IPO akan dilakukan oleh PalmCo.
IPO PalmCo ini dilakukan untuk memperkuat hilir PalmCo. Dana perolehan IPO PalmCo nantinya akan digunakan untuk mendukung investasi hilir PalmCo.
"IPO-nya akan dibantu Mandiri Sekuritas, dan konsultannya McKinsey. Yang dilepas berapa persen, kami belum bisa ngomong. Intinya apa yang akan kami keluarkan itu untuk memperkuat hilir kami," ucap Dwi.