Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas berpeluang menguat seiring dengan pelemahan dolar AS akibat sentimen dovish The Fed terkait suku bunga ke depan.
Laporan Monex Investindo Futures menyebutkan harga emas berakhir naik US$20,50 ke level US$1.855,95 pada hari Jumat (3/3/2023) di balik sentimen melemahnya dolar AS. Greenback tertekan sentimen turunnya tingkat imbal hasil obligasi AS karena membaiknya ekonomi global dan ekspektasi bahwa The Fed akan hentikan kenaikan suku bunga.
"Emas berpeluang dibeli lebih lanjut pagi ini, Senin (6/3/2023), menargetkan resistance di US$1.860 di tengah outlook melemahnya dolar AS karena meredanya kekhawatiran akan resesi serta ketegangan geopolitik di seputaran Taiwan dan Rusia," papar Monex.
Namun, jika bergerak turun hingga menembus ke bawah level US$1.848, emas berpeluang dijual menguji support di US$1.846. Potensi rentang perdagangan sesi Asia di US$1.846 - US$1.860.
Sementara itu, dari dalam negeri, harga emas di Pegadaian pada hari ini terpantau kompak stagnan untuk cetakan Antam dan cetakan UBS.
Berdasarkan informasi dari laman resmi Pegadaian, harga emas 24 karat Antam ukuran terkecil, yakni 0,5 gram dijual seharga Rp590.000, tak bergerak dari harga Minggu (5/3/2023).
Baca Juga
Sementara itu, emas 24 karat cetakan UBS dengan ukuran yang sama terpantau dibanderol di harga Rp542.000, juga dibandingkan dengan harga kemarin.
Untuk emas Antam 24 karat ukuran 1 gram, Pegadaian menjual seharga Rp1.074.000. Sementara itu emas 24 karat UBS dengan ukuran yang sama dijual seharga Rp1.015.000.
Simak pergerakan harga emas hari ini secara live.
Pukul 19.23 WIB, harga emas spot turun 0,33 persen atau 6,07 poin menjadi US$1.850,41 per troy ounce.
Harga emas Comex kontrak April 2023 naik 0,02 persen atau 0,4 poin ke level US$1.855 per troy ounce.
Pukul 13.20 WIB, harga emas spot turun 0,1 persen atau 1,91 poin menjadi US$1.854,57 per troy ounce.
Harga emas Comex kontrak April 2023 meningkat 0,31 persen atau 5,8 poin menuju US$1.860,4 per troy ounce.