Bisnis.com, JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) mencatatkan laba sebesar Rp2,74 triliun sepanjang 2022. Jumlah tersebut meningkat 70 persen dari capaian Rp1,61 triliun sepanjang 2021.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, dikutip Kamis (2/3/2023), JSMR mencatatkan pendapatan sebesar Rp16,58 triliun sepanjang 2022. Jumlah tersebut meningkat 9,31 persen dari Rp15,16 triliun dibandingkan 2021. Pendapatan JSMR terdiri dari pendapatan tol, konstruksi, dan usaha lainnya.
Secara rinci, pendapatan tol meningkat 15,36 persen menjadi Rp12,44 triliun, konstruksi menurun 17,47 persen menjadi Rp2,8 triliun, dan usaha lainnya meningkat 35,2 persen menjadi Rp1,33 triliun.
Selanjutnya, JSMR mencatatkan peningkatan beban pokok pendapatan dari Rp8,69 triliun menjadi Rp9,16 triliun sepanjang 2022. Beban tersebut terdiri dari beban tol dan usaha lainnya sebesar Rp6,39 triliun, dan beban konstruksi Rp2,77 triliun.
Kemudian, laba kotor JSMR meningkat 14,58 persen dari Rp6,47 triliun menjadi Rp7,41 triliun sepanjang 2022.
Setelah dikurangi berbagai beban yang dapat diefisienkan, JSMR mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp2,74 triliun sepanjang 2022. Angka tersebut naik 70 persen dari Rp1,61 triliun sepanjang 2021.
Baca Juga
Sementara itu, jumlah aset JSMR menurun 9,97 persen dari Rp101,24 miliar di akhir 2021 menjadi Rp98,13 miliar di akhir 2022. Di sisi lain, jumlah liabilitas turun 13,49 persen dari Rp75,74 miliar pada 31 Desember 2021 menjadi Rp65,51 miliar pada 31 Desember 2022.
Selanjutnya JSMR membukukan kas dan setara kas akhir tahun dengan peningkatan 34,24 persen dari Rp6,27 triliun menjadi Rp8,42 triliun.
Sebagai informasi, JSMR berencana melepas sebagian kepemilikannya di PT Jasamarga Transjawa. Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana menjelaskan perseroan masih mendalami terkait dengan besaran yang dapat diperoleh dari aksi korporasi tersebut.
Dia menjelaskan BNI Sekuritas merupakan pihak yang ditunjuk sebagai konsultan Jasamarga Transjawa Tol untuk melakukan kajian atas rencana tersebut yang dilakukan pada Juni hingga Desember tahun lalu.
Lisye menjelaskan, untuk konsultan yang akan ditunjuk untuk mengeksekusi rencana divestasi tersebut hingga saat ini masih belum ditentukan.
"Kegiatan equity fund raising yang rencananya akan dilakukan oleh Jasamarga Transjawa Tol, yang merupakan divestasi kepemilikan saham Jasa Marga di PT JTT ini, masih dalam proses persiapan," kata Lisye kepada Bisnis, Rabu (15/2/2023).