Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ikut Merangkak Naik kendati Indeks Dolar AS Menguat

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka menguat ke level Rp15.227 pada pembukaan perdagangan Selasa (28/2/2023).
Foto gambar mata uang rupiah dengan nominal Rp100.000. - Bloomberg/Brent Lewin
Foto gambar mata uang rupiah dengan nominal Rp100.000. - Bloomberg/Brent Lewin

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka menguat ke level Rp15.227 pada pembukaan perdagangan Selasa (28/2/2023). Penguatan rupiah terjadi saat indeks dolar AS juga menguat.

Mengutip data Bloomberg pukul 09.00 WIB, rupiah dibuka menguat 0,28 persen atau naik 43 poin ke Rp15.227 per dolar AS. Hal tersebut terjadi saat indeks dolar AS menguat 0,08 persen ke level 104,75.

Bersama dengan rupiah, beberapa mata uang kawasan Asia yang menguat adalah peso Filipina naik 0,64 persen, won Korea Selatan naik 0,53 persen, ringgit Malaysia naik 0,06 persen, dan yuan Cina naik 0,05 persen.

Sementara itu, mata uang kawasan Asia yang melemah terhadap dolar AS adalah baht Thailand turun 0,16 persen, rupee India turun 0,12 persen, dolar Hong Kong turun 0,04 persen, dolar Singapura turun 0,05 persen, dan yen Jepang turun 0,01 persen.

Analis Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan rupiah masih berpotensi melemah terhadap dolar AS akibat ekspektasi kenaikan suku bunga acuan dari Federal Reserve. Selain itu, tingkat imbal hasil obligasi AS masih menunjukkan kenaikan yang mengindikasikan ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga masih tinggi.

“Di sisi lain, pergerakan indeks saham Asia positif pagi ini. Ini mungkin bisa membantu pelemahan rupiah tertahan,” ujar Ariston dalam riset, Selasa (28/2/2023).

Lebih lanjut, dia mengatakan data Pesanan Barang Tahan Lama AS menunjukkan adanya pesanan yang melemah per Januari 2023. Hal ini berarti terdapat penurunan konsumsi di AS.

Adapun penurunan konsumsi AS sempat mendorong pelemahan dolar AS terhadap mata uang lainnya. Hal ini juga dapat menahan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Ariston memprediksi rupiah berpotensi melemah ke kisaran Rp15.300 dengan potensi support di kisaran Rp15.220.

Sebelumnya, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan data pengeluaran konsumsi pribadi sebagai pengukuran inflasi pilihan the Fed menunjukkan inflasi AS masih kuat hingga Januari 2023. Hal ini memberikan the Fed lebih banyak dorongan untuk terus menaikkan suku bunga dan bahkan membuat dolar stabil pada perdagangan hari ini.

Sinyal hawkish the Fed terhadap kenaikan suku bunga telah memukul mata uang dalam beberapa pekan terakhir. Adanya kenaikan suku bunga AS juga akan mempersempit kesenjangan antara utang berisiko dan berisiko rendah.

Ibrahim menyebut imbal hasil treasury AS yang meningkat setelah pembacaan inflasi menambah tekanan terhadap unit regional. Adapun unit regional diperkirakan akan mengalami tekanan jangka pendek yang lebih besar.

“Fokus minggu ini juga tertuju pada data nonfarm payrolls AS untuk bulan Januari, yang akan dirilis pada hari Jumat. Tanda-tanda kekuatan apa pun di pasar pekerjaan memberi Fed lebih banyak ruang kepala untuk mempertahankan kenaikan suku bunga,” ujar Ibrahim dalam riset, Senin (27/2/2023).

Ibrahim memproyeksikan rupiah dibuka berfluktuatif, tetapi ditutup melemah pada rentang Rp15.250-Rp15.320.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper