Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Menanjak Naik, IHSG Berpotensi Ikut Mengekor

Wall Street menguat tipis pada akhir perdagangan Selasa pagi WIB, karena investor berburu saham murah setelah penurunan minggu lalu. Apakah IHSG bakal mengekor
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA - Wall Street menguat tipis pada akhir perdagangan Selasa pagi WIB, karena investor berburu saham murah setelah penurunan minggu lalu. Apakah IHSG bakal mengekor kenaikan?

Indeks utama saham AS itu pada pekan lalu, mengalami penurunan dengan persentase terbesar pada 2023 karena tertekan kekhawatiran kenaikan suku bunga bank sentral AS untuk menjinakkan inflasi tinggi.

Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 0,22 persen, menjadi 32.889,09 poin. Sementara indeks S&P 500 naik 0,31 persen menjadi 3.982,24 poin. Indeks Komposit Nasdaq terkerek 0,63 persen menjadi ditutup di 11.466,98 poin.

Ketiga indeks saham utama naik lebih dari satu persen tak lama setelah bel pembukaan, sebagian karena pelonggaran imbal hasil obligasi pemerintah, dan ketiganya ditutup jauh dari tertinggi sesi mereka.

Pekan lalu, Dow turun dengan persentase mingguan terbesar sejak September, dan S&P 500 dan Nasdaq masing-masing mengalami penurunan persentase mingguan terbesar sejak Desember karena data ekonomi dan komentar dari pejabat Federal Reserve AS meningkatkan ekspektasi bank sentral akan menjadi lebih agresif dalam menaikkan suku bunga.

"Di tengah minggu terburuk tahun ini, penurunan beruntun tiga minggu pertama untuk S&P sejak Desember, sedikit menghijau adalah perubahan yang disambut baik tetapi sekali lagi kenyataannya adalah para pelaku pasar mencoba untuk menghitung dengan tepat berapa lama The Fed akan meninggalkan suku bunga tinggi, dan kenaikan 50 basis poin benar-benar dibicarakan pada pertemuan berikutnya," kata Ryan Detrick, kepala strategi pasar di Carson Group di Omaha dikutip dari Antara.

Ekonom di bank-bank yang berbasis di Inggris, Barclays dan NatWest yakin Fed dapat meningkatkan laju kenaikan suku bunganya pada Maret dengan kenaikan setengah poin. Morgan Stanley mengatakan tidak lagi melihat pemotongan oleh Fed tahun ini dan memperkirakan kecepatan yang lebih lambat sebesar 25 basis poin ketika bank sentral mulai menurunkan suku bunga.

Dana Fed berjangka menunjukkan para pedagang memperkirakan kenaikan 25 basis poin tahun ini dan melihat suku bunga memuncak di 5,4 persen pada September.

Gubernur Fed Philip Jefferson mengatakan dia "tidak punya ilusi" bahwa inflasi akan dengan cepat jatuh kembali ke target dan berkomitmen untuk mempertahankan kebijakan moneter yang ketat selama diperlukan.

Dari dalam negeri Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat terbatas untuk menguji level 6.850 pada hari ini, Selasa (28/2/2023).

IHSG ditutup terkoreksi ke level 6.854 yang disertai dengan munculnya volume penjualan yang cukup tinggi. Tim riset MNC Sekuritas menilai IHSG sudah menutup gap yang ada pada rentang 6.839 sampai dengan 6.850 dan mampu ditutup di atas MA60.

“Selanjutnya, pergerakan IHSG diperkirakan berpeluang menguat terbatas untuk menguji rentang 6.860-6.884, karena posisi IHSG saat ini sedang berada pada bagian dari wave [ii] dari wave C pada label hitam atau wave (a) dari wave [ii] pada label merah,” sebut tim MNC Sekuritas.

Mereka menargetkan level support IHSG berada di rentang 6.767 sampai dengan 6,641, sedangkan untuk level resistance berada pada 6.923 sampai dengan 6.961. Adapun saham yang menjadi rekomendasi hari ini adalah ADRO, HRUM, MDKA, dan RALS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper