Bisnis.com, JAKARTA - PT Astra International Tbk. (ASII) akan mengusulkan total dividen sebesar Rp640 per saham Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ASII pada bulan April 2023.
Sebagai informasi perseroan bakal mengusulkan dividen final yang lebih tinggi sebesar Rp552 per saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ASII pada bulan April 2023.
Dividen final yang akan diusulkan tersebut, bersama dengan dividen interim sebesar Rp88 per saham yang telah dibagikan pada bulan Oktober 2022, akan menjadikan total dividen yang akan diusulkan untuk tahun 2022 menjadi Rp640 per saham.
Rasio pembayaran dividen ASII ini sebesar 85 persen berdasarkan laba bersih sebesar Rp30,5 triliun, tanpa memperhitungkan penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina.
Usulan Direksi ASII atas dividen final yang lebih tinggi tersebut didasarkan atas tingginya harga batu bara pada tahun 2022 yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang memungkinkan anak perusahaan ASII, United Tractors, untuk mengusulkan pembagian dividen yang lebih tinggi.
Belanja modal dan investasi konsolidasian Grup untuk tahun 2022 sebesar Rp26,4 triliun, dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Baca Juga
Ke depannya, ASII merencanakan akan terus menginvestasikan modal yang signifikan di Indonesia sejalan dengan prioritas strategis ASII, melalui pertumbuhan dan akuisisi organik. ASII tetap yakin akan potensi pertumbuhan jangka panjangnya dan neracanya yang kuat, sehingga dapat mengembalikan sebagian excess capital kepada pemegang saham.
Adapun ASII mencatatkan peningkatan pendapatan bersih sebesar Rp301,4 triliun sepanjang 2022, meningkat 29 persen dibandingkan tahun lalu sebesar Rp233,4 triliun.
Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro mengatakan Grup Astra mencatatkan pencapaian kinerja tertinggi pada tahun 2022, yang mencerminkan pemulihan ekonomi Indonesia yang kuat dan harga komoditas yang tinggi.
"Meskipun terdapat ketidakpastian terkait proyeksi ekonomi global, termasuk kemungkinan harga komoditas yang lebih rendah, kami tetap yakin dengan prospek jangka pendek Astra," kata Djony dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (28/2/2023).
Dia melanjutkan, ASII berada dalam posisi yang baik untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang, dengan melanjutkan evolusi portofolio bisnisnya dan investasi modal yang signifikan, dalam rangka mendukung prioritas srategis grup.
Lebih lanjut, laba bersih ASII, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi ASII di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL), mencapai Rp30,5 triliun, 51 persen lebih tinggi dibandingkan dengan 2021 sebesar Rp20,1 triliun.
Jika memperhitungkan penyesuaian nilai wajar ini, maka laba bersih ASII meningkat 43 persen menjadi Rp28,9 triliun. Investasi ASII di GOTO masih mencatatkan kerugian sebesar Rp1,54 triliun sepanjang 2022.
Kenaikan laba ini merefleksikan peningkatan kinerja dari hampir seluruh divisi bisnis ASII, terutama bisnis alat berat dan pertambangan, otomotif dan jasa keuangan.
Lalu, nilai aset bersih per saham pada 31 Desember 2022 sebesar Rp4.746, meningkat 12 persen dibandingkan posisi pada 31 Desember 2021.
Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan ASII, mencapai Rp35,1 triliun pada 31 Desember 2022, dibandingkan dengan Rp30,7 triliun pada akhir tahun 2021. Utang bersih anak perusahaan jasa keuangan ASII meningkat menjadi Rp44,5 triliun pada 31 Desember 2022, dari Rp39,2 triliun pada akhir tahun 2021.