Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News BisnisIndonesia.id: Nyali IPO Emiten Prajogo (CUAN) hingga PR Agen Asuransi

Berita tentang IPO calon emiten Prajogo Pangestu dan sejumlah berita ekonomi bisnis dikemas secara analitik tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id.
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA—Akan melangkah ke lantai bursa (IPO), calon emiten sektor batu bara PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. yang akan menyandang kode saham CUAN tersebut juga ditantang dengan situasi pasar batu bara ekspor ke China yang sedang bergejolak.

Berita tentang IPO calon emiten konglomerat Prajogo Pangestu menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id. Selain berita tersebut, sejumlah berita menarik lainnya turut tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id.

1. Peruntungan IPO Calon Emiten Prajogo (CUAN) Kala Batu Bara Redup

Meski di tengah tren penurunan harga komoditas batu bara,  calon emiten milik Prajogo Pangestu,  PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) mencoba peruntungan untuk memperoleh dana segar melalui penawaran umum perdana saham atau IPO/ Initial Public Offering.

Calon emiten sektor batu bara yang akan menyandang kode saham CUAN tersebut juga ditantang dengan situasi pasar batu bara ekspor ke China yang sedang menggelisahkan.  Menurut laporan dari firma konsultan Fengkuang Coal Logistic yang dipublikasi Bloomberg, harga batu bara termal di China telah mengalami penurunan trendahnya dalam setahun terakhir.

Menurut laporan yang sama, penyebab situasi tersebut adalah tingginya stok batu bara di China darata. Stok yang tinnggi tidak bisa dilepaskan dari kebijakan pemerintah setempat yang agresif mengamankan pasokan batu bara dalam beberapa bulan terakhir. Sayangnya, gerak agresif itu tidak disertai dengan terjaganya permintaan dari sektor industri.

Meski begitu, sebenarnya tahun lalu perusahaan konglomerat Prajogo Pangestu tersebut sempat mendapat angin segar. Meskipun belu merilis laporan tahunannya, penjualan CUAN pada sembilan bulan awal 2022 telah menembus Rp913,52 miliar. Angka tersebut bahkan melampau nilai penjualan sepanjang tahun pada 2021 sebesar Rp402,47 miliar.

2. G20 di India Suarakan Restrukturisasi Utang

Dorongan restrukturisasi utang negara berpendapatan menengah dan rendah kembali mengemuka di rangkaian pertemuan G20 yang dihelat oleh India sebagai presiden tahun ini.

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgiva menyerukan penguatan rancangan utang dan mempercepat resolusi utang dengan cara yang lebih efektif.

"Kerentanan utang negara, yang sudah meningkat sebelum pandemi, telah diperburuk oleh guncangan yang berasal dari Covid-19 dan perang Rusia melawan Ukraina," ujarnya di Bengaluru, India seperti dikutip dari laman resmi pada Sabtu (25/2/2023).

Hal ini khususnya, katanya, berlaku untuk negara-negara berkembang dan berpenghasilan rendah dengan ruang kebijakan yang sangat terbatas dan kebutuhan pembangunan yang sangat besar.

"Sekarang sangat penting untuk menyelesaikan restrukturisasi utang Zambia, membentuk Komite Kreditor untuk Ghana, dan memajukan kerja sama dengan Ethiopia," lanjutnya.

3. Membaca Gejolak di Hari Pertama Pencatatan Saham PGEO

Gerak saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) di hari pertama perdagangannya pada akhir pekan lalu seolah tengah dipermainkan. Setelah turun hingga ke level auto rejection bawah (ARB), sahamnya kembali diangkat menjelang penutupan ke harga semula.

Anak usaha PT Pertamina (Persero) ini listing di harga Rp875 setelah melalui proses initial public offering (IPO) sepanjang awal tahun ini. Segera setelah dicatat di Bursa Efek Indonesia, Jumat (24/2/2023), sahamnya melejit ke level Rp925, hanya untuk seketika menukik menuju Rp815 atau terkena ARB.

Transaksi saham PGEO cukup ramai di hari pertamanya. Tercatat, ada 45.095 kali transaksi dengan total nilai perdagangan mencapai Rp488 miliar dan jumlah saham yang ditransaksikan sebanyak 585,5 juta lembar.

Sepanjang hari, saham PGEO tertahan di level ARB tersebut. Namun, menjelang penutupan, sahamnya tiba-tiba bangkit hingga kembali ditutup di level Rp875. Dengan demikian, saham perseroan ditutup stagnan di hari pertamanya ini.

4. Menakar Pemulihan Properti Hunian Usai Mengarungi Badai Pandemi

Industri properti residensial atau hunian Tanah Air mengalami kebangkitan pasca pandemi meksi ditutup dengan siklus stagnansi di akhir tahun. Namun demikian, diproyeksikan industri properti residensial di tahun ini akan mengalami pertumbuhan yang positif.  

Berdasarkan Survei Harga Properti Residensial (SHPR) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, penjualan properti residensial di pasar primer pada kuartal IV tahun 2022 secara tahunan tumbuh melambat. Hal ini tecermin dari penjualan properti residensial yang tumbuh sebesar 4,54 persen (yoy), lebih rendah dibanding kuartal III tahun 2022 yang sebesar 13,58 persen (yoy). 

Perkembangan penjualan pada kuartal IV tahun 2022 yang melambat terutama disebabkan oleh penurunan penjualan tipe rumah menengah yang terkontraksi sebesar -18,88 persen (yoy). Lebih lanjut, penjualan rumah kecil dan besar tercatat tumbuh melambat sebesar 14,44 persen (yoy) dan 17,28 persen (yoy), lebih rendah dari 30,77 persen (yoy) dan 19,73 persen (yoy) pada kuartal III tahun 2022. 

Adapun sejumlah hambatan dalam penjualan properti residensial primer dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kenaikan harga bahan bangunan, masalah perizinan/birokrasi, suku bunga KPR, proporsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR dan perpajakan. 

5. Ujian Agen 'Make Over' Wajah Asuransi dari Kasus Gagal Bayar

 Awan mendung yang menyelimuti industri jasa keuangan non-bank (IKNB) masih belum hilang. Maraknya kasus gagal bayar asuransi jiwa menjadi ancaman bom waktu dan membuat masyarakat bersikap antipati. Peran agen asuransi digadang-gadang menjadi garda terdepan untuk ‘make over’ wajah bisnis asuransi.

Kasus teranyar, belum lama ini perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Jiwa Astra atau Astra Life menemukan adanya dugaan fraud atau tindakan penipuan yang dilakukan oleh oknum agen. Astra Lige mengambil langkah hukum untuk mengusut tuntas terkait dugaan penipuan yang menimpa nama perusahaan. 

Presiden Direktur Astra Life Windawi Tjahjadi pun teha melaporkan kasus tersebut pada 18 Januari 2023 mellaui kuasa hukum Otto Hasibuan.

Pengamat asuransi Dedi Kristianto menilai bahwa agen asuransi seharusnya bukan hanya sekadar sebagai perpanjangan tangan perusahaan, melainkan juga bertindak untuk melakukan literasi keuangan secara tidak langsung. “Agen asuransi juga sekaligus field underwriter, karena mengetahui kondisi nasabah secara langsung [know your customer] dan fungsi ini sangat penting sekali,” kata Dedi kepada Bisnis, Jumat (24/2/2023).

Agen asuransi sendiri pun tercantum di dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK). Dalam beleid yang baru disahkan itu dijelaskan bahwa agen asuransi adalah orang yang bekerja sendiri, atau bekerja pada badan usaha yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan asuransi.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : BisnisIndonesia.id

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper