Bisnis.com, JAKARTA - Para investor pasar modal tertarik dengan berita pernyataan Menteri Industri dan Teknologi Termutakhir UEA Sultan Al Jaber soal investasi Masdar di Pertamina Geothermal (PGEO).
Tidak hanya itu, investor juga mencermati mengenai saham sektor-sektor yang berpotensial meraup untung di tengah penerbitan laporan keuangan dan pembagian dividen.
Berikut daftar lengkap 5 berita terpopuler di Kanal Market Bisnis.com:
1. Menteri UEA Buka Suara Terkait Investasi Masdar di Pertamina Geothermal (PGEO)
Masdar, perusahaan asal Uni Emirat Arab, resmi berinvestasi di sektor energi panas bumi, seiring dengan statusnya sebagai investor strategis dalam penawaran umum perdana saham atau IPO PT Pertamina Geothermal Tbk. (PGEO) pada Jumat (24/2/2023).
Menteri Industri dan Teknologi Termutakhir Uni Emirat Arab sekaligus Chairman Masdar Sultan Al Jaber mengatakan investasi di PGEO merupakan wujud dari upaya Masdar untuk mendukung komitmen transisi energi Indonesia.
Baca Juga
2. Simak! Saham Sektor Ini Potensial Raup Cuan di Musim Laporan Keuangan dan Dividen
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang terdongkrak oleh laporan keuangan 2022 dalam beberapa waktu ke depan.
Beberapa sektor berpotensi menikmati kenaikan harga saham karena potensi yield dividen yang lebih menarik di tengah kinerja 2022 yang lebih baik.
Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mencatat bahwa 26 persen emiten penghuni indeks LQ45 telah merilis laporan kinerja 2022. Meski hasil bervariasi, dia mencatat bahwa perusahaan-perusahaan sektor perbankan menorehkan kinerja positif sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit.
3. Mengulik Prospek Pertamina (PGEO) Usai Sempat ARB Hari Pertama IPO
Prospek anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO), masih menarik untuk dicermati setelah resmi IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) sekalipun sempat menyentuh level ARB di sesi I pada Jumat (24/2/2023).
Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan mengatakan emiten yang bergerak di sektor energi terbarukan atau clean energy memiliki prospek yang bagus jika melihat komitmen Indonesia dan global untuk substitusi energi fossil (net zero emission/NZE)).
Menurutnya, dalam dua tahun terakhir, secara global terjadi peningkatan signifikan atas investasi private equity ke sektor ini.
4. Investasi di Bank Nobu (NOBU) Merugi, Ini Rencana Matahari (LPPF) Selanjutnya
Emiten ritel PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) menyatakan tidak memiliki rencana untuk menambah investasinya di PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU).
Nilai saham LPPF yang ditanam di Bank Nobu sejak akuisisi sebagian saham pada 2020 tercatat melanjutkan penurunan.
Bank Nobu pernah diterpa kabar merger dengan Bank MNC dalam rangka meningkatkan kapasitas menjadi bank dengan modal inti Rp6 triliun dengan kategori KBMI 2. CEO Matahari Terry O’Connor tidak berkomentar lebih jauh soal kabar tersebut.
5. Matahari (LPPF) Siapkan Capex Rp500 Miliar, Jumlah Gerai Ditambah
Emiten ritel PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) bakal mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp500 miliar pada 2023.
Direktur Keuangan Matahari Niraj Jain mengatakan capex tersebut akan dipakai untuk membuka gerai-gerai baru. Sebagaimana diketahui, Matahari menargetkan total gerai yang beroperasi sampai akhir 2023 sebanyak 160 unit atau lebih.
“Capex juga akan dipakai untuk renovasi toko serta pengembangan teknologi dan pemeliharaan,” kata Niraj dalam Earnings Call 2022 pada Jumat (24/2/2023).