Bisnis.com, JAKARTA – Aset kripto berkapitalisasi besar seperti Bitcoin berisiko mengalami pelemahan pada Senin (27/2/2023). Pelemahan akibat investor yang masih menunggu kebijakan The Fed dan berbagai data indikator lainnya.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan mayoritas aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar terpantau turun sepekan terakhir. “Penyebab utama adalah ekspektasi bahwa The Fed akan menggunakan tindakan moneter yang lebih hawkish di tengah "inflasi yang lebih panas di AS,” katanya dalam riset harian, dikutip Minggu (26/2/2023).
Faktor penekan lainnya menurut ibrahim yang dapat memengaruhi harga kripto yaitu harga dolar AS yang menguat dan mengindikasikan bahwa lebih banyak orang ingin memegang fiat seperti dolar AS.
Apalagi dolar AS saat ini juga merupakan alat tukar utama pada perdagangan cryptocurrency. Dia menilai ekonomi global yang terus menguat dapat memberikan dampak positif bagi perdagangan aset kripto ke depan.
“Saat ini, investor tengah fokus mengamati sinyal-sinyal kebijakan dari pejabat Federal Reserve (The Fed) AS yang memicu kekhawatiran bahwa bank sentral mungkin akan tetap menaikkan suku bunganya,” jelasnya.
Sebagai catatan, saat ini investor memang cenderung memasang mode wait and see. Meskipun data inflasi sudah mulai melandai, investor kini masih dibuat was-was kebijakan suku bunga ke depannya dan berbagai data indikator ekonomi lainnya.
Baca Juga
Berdasarkan data coinmarketcap.com, pada perdagangan hari ini Minggu (26/2/2023) pukul 09.56 WIB, Bitcoin (BTC) terpantau menguat di posisi US$23.190,42 per koin. Koin dengan kapitalisasi pasar ini naik 0,35 persen dibandingkan dengan harga hari kemarin.
Kemudian, aset kripto Ethereum (ETH) juga tercatat meningkat 0,08 persen ke posisi US$1.600,06 per koin. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar US$195,80 juta. Selanjutnya Dogecoin (DOGE) berada di posisi US$0,0812 per koin, turun sekitar 0,30 persen.
Sementara itu, koin Shiba Inu (SHIB) terpantau turun 0,37 persen ke posisi US$0,00001247 per koin dengan kapitalisasi pasar sebesar US$6,84 juta.
Pada perdagangan Senin (27/2/2023), Ibrahim memprediksi Bitcoin (BTC) akan dibuka fluktuatif namun melemah di kisaran US$ 21.171.20/koin hingga US$ 24.752,10/koin.