Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Geothermal (PGEO) Masuk Bursa, Perusahaan Asal UEA Masdar jadi Investor

Pertamina Geothermal (PGEO) resmi melantai di bursa hari ini, turut diramaikan masuknya investor dari Uni Emirat Arab, Masdar.
Pertamina Geothermal (PGEO) resmi melantai di bursa hari ini, turut diramaikan masuknya investor dari Uni Emirat Arab, Masdar. /JIBI-Nurul Hidayat
Pertamina Geothermal (PGEO) resmi melantai di bursa hari ini, turut diramaikan masuknya investor dari Uni Emirat Arab, Masdar. /JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini Jumat (24/2/2023) setelah menyelesaikan proses IPO. Sejumlah investor dari dalam dan luar negeri berhasil digaet, termasuk dari Uni Emirat Arab, Masdar.

Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Ahmad Yuniarto mengatakan, PGEO berhasil menarik minat investor domestik maupun investor multinasional yang berkualitas untuk berpartisipasi dalam IPO PGEO. 

"Adapun, beberapa investor domestik dan multinasional yang turut berpartisipasi dalam IPO PGE antara lain adalah Indonesia Investment Authority [INA] dan Masdar, perusahaan clean energy yang berkantor pusat di United Arab Emirates [UAE]," jelasnya dalam keterangan resmi, Jumat (24/2/2023).

Perseroan menawarkan ke masyarakat sebanyak 10,35 miliar saham biasa atas nama, yang mewakili sebesar 25,00 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan dan ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp875 setiap saham. Perseroan telah melaksanakan Penawaran Umum sejak 20 - 22 Februari 2023 dan berhasil meraih dana sebesar Rp9,05 triliun. .

Lebih lanjut Perseroan juga mengalokasikan sebanyak-banyaknya sebesar 1,50 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham atau sebanyak banyaknya 630.398.000 saham untuk Program Opsi Pembelian Saham Kepada Manajemen dan Karyawan Perseroan (Management and Employee Stock Option Program/ MESOP).

Penawaran Umum IPO Perseroan juga mengalami kelebihan permintaan alias oversubscribed hingga 3,81 kali dari porsi pooling, melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini merupakan pencapaian yang sangat cerah bagi Perseroan dan sebagai indikator positif tingkat kepercayaan investor kepada PGEO.

Dalam penawaran umum perdana saham, PGEO menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, dan PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. PGEO juga menunjuk CLSA, Credit Suisse, dan HSBC sebagai international selling agents.

Ahmad menambahkan, pelepasan saham perdana atau IPO (initial public offering) untuk mendukung rencana Perseroan mengembangkan kapasitas terpasang Perseroan sebesar 600 MW hingga 2027 mendatang. 

Perseroan menargetkan untuk meningkatkan basis kapasitas terpasangnya yang dioperasikan sendiri, dari 672MW saat ini menjadi 1.272MW pada tahun 2027. Selain juga mendukung ambisi PGE untuk terus tumbuh dan mengembangkan seluruh value chain dari sumber daya panas bumi Indonesia

Berdasarkan informasi dan data dari prospektus, kapasitas pembangkit listrik panas bumi di Indonesia diperkirakan akan tumbuh dengan kuat dari sekitar 2,8GW pada 2022 menjadi sekitar 6,2GW di tahun 2030, dengan CAGR sekitar 10,4 persen, dibandingkan dengan pertumbuhan rata-rata global pada CAGR sekitar 3,9 persen dalam periode yang sama. 

Pada 2030, Indonesia akan memiliki kapasitas panas bumi terbesar dunia dengan menyumbang sebesar 28 persen dari proyeksi kapasitas panas bumi bersih secara global.

Pertumbuhan ini didukung oleh potensi sumber daya panas bumi Indonesia yang signifikan, pertumbuhan permintaan pasar yang pesat serta dukungan kebijakan sebagai bagian utama dari roadmap pemerintah untuk meningkatkan kontribusi energi terbarukan dalam bauran energi nasional.

PGE saat ini mengelola 13 Wilayah Kerja Panas Bumi dengan total kapasitas terpasang sebesar 1.877 MW. Rinciannya, kapasitas sebesar 672 MW dikelola langsung (own operation) dan 1.205 MW melalui skema Kontrak Operasi Bersama (Joint Operation Contract). 

Adapun, kapasitas PLTP 672 MW yang dikelola langsung oleh PGE berasal dari 6 Wilayah Kerja Panas Bumi, yaitu Kamojang di Jawa Barat 235 MW, Karaha di Jawa Barat 30 MW, Lahendong di Sulawesi Utara 120 MW, Ulubelu di Lampung sebesar 220 MW, Lumut Balai Sumatera Selatan 55 MW dan Sibayak di Sumatera Utara 12 MW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper