Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Geothermal (PGEO) Resmi Masuk Bursa Hari Ini, IPO Terbesar ke-5

IPO PT Pertamina Geothermal Energy (PGEO) atau PGE menjadi yang terbesar ke-5 di Bursa Efek Indonesia (BEI).
IPO PT Pertamina Geothermal Energy (PGEO) atau PGE menjadi yang terbesar ke-5 di Bursa Efek Indonesia (BEI). /JIBI-Nurul Hidayat
IPO PT Pertamina Geothermal Energy (PGEO) atau PGE menjadi yang terbesar ke-5 di Bursa Efek Indonesia (BEI). /JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy (PGEO) atau PGE, entitas usaha PT Pertamina (Persero), telah melakukan aksi penawaran umum saham perdana (IPO). PGEO pun akan resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Jumat (24/2/2023).

Berdasarkan data BEI, Pertamina Geothermal akan menjadi perusahaan tercatat ke-19 di BEI pada 2023. PGE akan menyandang kode perdagangan saham PGEO.

IPO PGEO senilai Rp9,05 triliun akan menambah daftar aksi IPO jumbo di BEI. PGEO menetapkan harga IPO Rp875 per saham, setelah masa penawaran awal di kisaran harga Rp820-Rp945 per saham.

PGE menawarkan sebanyak-banyaknya 10,35 miliar saham dengan nilai nominal Rp500 atau 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor. Oleh karena itu, PGE dapat meraih dana IPO Rp9,05 triliun.

Daftar 10 Besar IPO di BEI

KODENilai (Rp Triliun)
BUKA21,9
MTEL18,79
GOTO13,72
ADRO12,24
PGEO9,05
BELI8
ICBP6,29
AVIA5,77
WSBP5,6
BYAN5,56

Perseroan akan mengalokasikan sebanyak-banyaknya sebesar 1,50 persen setelah IPO atau sebanyak-banyaknya 630,39 juta saham saham untuk Program Opsi Pembelian Saham Kepada Manajemen dan Karyawan Perseroan (Management and Employee Stock Option Program/ MESOP).

Penjamin pelaksana emisi efek ialah PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas. Penjamin emisi efek ialah PT Bahana Sekuritas, PT HSBC Sekuritas Indonesia, PT Danasakti Sekuritas Indonesia, dan PT Samuel Sekuritas Indonesia.

Bila hasil IPO sesuai rencana, maka IPO PGEO akan masuk daftar 5 IPO terbesar di BEI, setelah PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) Rp21,9 triliun, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel Rp18,79 triliun, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) Rp13,72 triliun, dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) Rp12,24 triliun.

Sebelumnya, lebih dari 1 dekade rekor tertinggi IPO ADRO yang meraih dana IPO senilai Rp12,25 triliun pada 2008 silam. Namun, beberapa tahun terakhir IPO jumbo berdatangan di BEI.

BUKA tercatat di BEI pada 6 Agustus 2021 dengan harga pelaksanaan Rp850 per saham. Perolehan dana IPO mencapai Rp21,9 triliun, terbesar sepanjang sejarah BEI.

Selanjutnya, Mitratel mencetak rekor sebagai IPO terbesar kedua setelah Bukalapak, dan tercatat di BEI pada 12 November 2021. MTEL melepas 23,49 miliar saham dengan harga pelaksanaan IPO Rp800 per saham.

Pada tahun lalu, GOTO tercatat di BEI pada 11 April 2022. Entitas gabungan Gojek-Tokopedia tersebut melepas 40,62 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp338.

PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli juga menghimpun dana IPO jumbo, yakni Rp8 triliun. Entitas Grup Djarum milik orang terkaya di Indonesia keluarga Hartono tersebut mencatatkan sahamnya di BEI pada 8 November 2022.

Selain para emiten teknologi yang melakukan IPO jumbo, pada 8 Desember 2021, PT Avia Avian Tbk. (AVIA) terafiliasi konglomerat Hermanto Tanoko meraih dana IPO Rp5,77 triliun, dengan melepas 6,2 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp930 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper