Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemilau Emas Meredup usai Sinyal The Fed Menaikkan Suku Bunga

Harga emas berjangka sedikit melemah pada akhir perdagangan Kamis pagi WIB, karena pasar menunggu risalah pertemuan The Fed.
Karyawati menunjukkan replika logam mulia di Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (6/8/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menunjukkan replika logam mulia di Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (6/8/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas berjangka sedikit melemah pada akhir perdagangan Kamis pagi WIB, karena pasar menunggu risalah pertemuan The Fed.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, turun tipis 0,05 persen menjadi US$1.841,50.

Adapun risalah The Fed menunjukkan bahwa beberapa pejabat ingin menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin sedangkan sebagian besar peserta setuju kenaikan suku bunga 25 basis poin diperlukan. Pasalnya, kenaikan suku bunga dibutuhkan untuk mencapai target inflasi Federal Reserve sebesar 2 persen.

Hampir semua peserta mengamati bahwa memperlambat laju kenaikan suku bunga akan memungkinkan manajemen risiko yang tepat. The Fed memperkirakan puncak suku bunga akan terjadi tahun ini.

Naiknya suku bunga menjadi pertanda buruk bagi aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas dan logam mulia lainnya, mengingat hal itu memperkuat dolar dan imbal hasil obligasi pemeribtah dan meningkatkan peluang kerugian untuk memegang emas.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 21,30 sen atau 0,97 persen, menjadi ditutup pada 21,677 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April terangkat 4,70 dolar AS atau 0,50 persen, menjadi menetap pada 953,30 dolar AS per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Pandu Gumilar
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper