Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tambang mineral PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA) memberikan jaminan ke perusahaan asosiasi PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) dan PT Kaltara Power Indonesia (KPI) senilai US$249,5 juta atau Rp3,8 triliun (kurs Rp15.247 per dolar AS).
Manajemen CITA dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan CITA akan meminta persetujuan dari pemegang saham dalam RUPSLB sehubungan dengan rencana transaksi pemberian jaminan dari CITA berupa jaminan perseroan atau corporate guarantee yang akan diterima KAI dan KPI.
"Nilai penjaminan diestimasikan sekitar US$249,5 juta atau ekuivalen dengan Rp3,8 triliun," tulis manajemen, Kamis (23/2/2023).
Jumlah penjaminan ini berdasarkan proporsi kepemilikan saham CITA dalam KAI dan KPI, atas fasilitas pinjaman yang akan diterima KAI dan KPI masing-masing dengan jumlah setinggi-tingginya US$1,1 miliar dan US$700 juta.
Fasilitas pinjaman akan dibayarkan dalam jangka waktu 8 hingga 10 tahun dari sejak ditandatanganinya perjanjian fasilitas pinjaman, dengan grace period antara 2 hingga 3 tahun.
Jaminan ini diberikan CITA untuk mewujudkan pembangunan smelter aluminium bersama Grup Adaro. Menurut manajemen, dibutuhkan teknologi khusus dan dana yang tidak sedikit untuk membangun smelter aluminium ini.
Baca Juga
CITA bersama dengan pemegang saham lain dalam KAI dan KPI akan mendirikan dan membangun smelter aluminium dengan kapasitas produksi sampai dengan 2 juta ton per tahun.
Proyek ini akan dilaksanakan dalam beberapa tahap, dengan tahap pertama adalah smelter aluminium dengan kapasitas sekitar 500 kilo ton per tahun.
Pembangunan smelter aluminium serta sarana penunjangnya oleh KAI dan KPI mencakup pelabuhan (jetty) dan infrastruktur penunjang lainnya. Seluruh kegiatan ini berlokasi di kawasan industri yang dikembangkan dan dikelola oleh PT Kalimantan Industrial Park Indonesia di Kalimantan Utara.
Sampai saat ini, fasilitas pinjaman masih dalam proses antara KAI dan KPI dengan para pihak keuangan, sehingga belum ada perjanjian antara KAI dan KPI dengan para pihak keuangan.
Transaksi ini memberikan manfaat bagi CITA, yakni kelangsungan hidup atau going concern CITA dapat dipertahankan, mengingat telah dan akan menjadi pemasok utama bauksit untuk Well Harvest Winnging Alumina Refinery (WHW) dan WHW dapat menjadi pemasok bagi KAI.
Selain itu, dengan beroperasinya KAI dan KPI, CITA akan mendapatkan keuntungan atas penyertaan yang dilakukan dalam KAI dan KPI.
Sebagai informasi, saat ini saham KAI digenggam 65 persen atau sebanyak 1,71 juta saham oleh PT Adaro Indo Aluminum, 22,5 persen atau 595.124 saham oleh Aumay Mining Pte. Ltd., dan 12,5 persen atau 330.624 oleh CITA.
Sementara itu, saham KPI sebanyak 89,85 persen atau 209.755 saham digenggam PT Adaro Power, 10,149 persen atau 23.694 oleh CITA, dan 1 saham atau 0,00043 persen oleh KAI.