Bisnis.com, JAKARTA — Emiten emas PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) berencana untuk menambah jumlah gerainya hingga mencapai total 100 tahun ini, sebagai salah satu strategi mencapai penjualan hingga Rp10 triliun.
CEO HRTA Sandra Sunanto mengatakan untuk tahun ini HRTA akan mengejar pendapatan Rp9,5 triliun–Rp10 triliun. Sejumlah strategi juga disiaplan di antaranya dengan terus melakukan branding untuk produk-produk baru seperti Emaskita dan Emasku
“EMASKU kan produk baru, dan EmasKita juga perlu branding, awareness sudah bagus selama setahun ini, dan kalau Emaskita, kita berusaha maintain loyalty, kita munculkan apps supaya lebih mudah belanja, kasih reward, point dan sebagainya,” kata Sandra pada dalam acara International Jewellery Fair 2023, Jumat (17/2/2023).
HRTA juga terus mengikuti acara hingga berkunjung ke kampus-kampus untuk menangkap target market Gen Z dan terus ekspansi toko.
“Kami menargetkan kira-kira bisa membuka 100-150 toko, harapannya bisa 100 toko tahun ini. Tahun lalu sudah ada 80, semoga di ujung tahun nanti sudah punya 100 toko, jadi tambah 20 tahun ini,” ungkap Sandra.
Penambahan jumlah toko akan dibiayai dengan belanja modal (capital expenditures/capex). Tahun ini HRTA mengalokasikan capex sebesar Rp50 miliar.
Terkait dengan tren harga emas, Sandra mengungkapkan pasar di Indonesia menarik. Hanya saja tantangannya adalah bagaimana meraih pasar dari kalangan millenial dan Gen Z.
“Saat ini kesadaran menabung sudah mulai ada, produk emas yang diminati tidak hanya perhiasan, tapi juga emas batangan sebagai alat untuk menabung. Emas mikro kami misalnya sudah ada di minimarket. Jadi sekarang punya uang sedikit bisa coba ditabung beli emas. Enggak usah tunggu harga emas turun, kalau ada uang nganggur bisa dialokasikan khusus untuk beli emas,” katanya.