Bisnis.com, JAKARTA – Emiten tambang Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) mengumumkan tambahan cadangan mineral baru yang berpotensi meningkatkan umum produksi tambang emasnya.
Direktur Utama BRMS Agus Projosasmito mengungkapkan BRMS melalui anak usahanya, PT Citra Palu Minerals (CPM) telah berhasil menemukan tambahan cadangan mineral baru sebesar 8 juta ton bijih di Blok 1 Poboya, Palu, Sulawesi.
“Penemuan tersebut berhasil menambah jumlah cadangan mineral dari sebelumnya 14 juta ton bijih menjadi 22 juta ton bijih,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Kamis (16/2/2023).
Adapun, jumlah cadangan mineral tersebut merupakan bagian dari sumber daya mineral sebesar 28 juta ton bijih. Rata-rata kadar kandungan emas dalam cadangan dan sumber daya mineral yang dioperasikan oleh CPM tersebut adalah sekitar 2,4 g/t.
“Tambahan cadangan dan sumber daya mineral tersebut akan meningkatkan umur produksi dari tambang emas kami di Poboya, Palu. Kami berharap untuk dapat meningkatkan produksi emas pada 2023 dari pabrik emas kedua kami di Palu yang baru saja diselesaikan di akhir tahun lalu,” kata Agus.
Kenaikan produksi emas tersebut juga akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan BRMS pada tahun ini.
Baca Juga
Pada 2023, Direktur BRMS Herwin Hidayat mengatakan perseroan menargetkan peningkatan produksi emas yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya, dengan beroperasinya pabrik emas kedua di Palu berkapasitas 4.000 ton bijih per hari.
“Harapannya pada 2023 BRMS dapat produksi diatas 25.000 ons emas per tahun. Namun, apabila keempat pabrik di Palu dan Gorontalo tersebut sudah beroperasi penuh pada 2024/2025, BRMS berharap dapat memproduksikan lebih dari 80.000 ons emas per tahun,” kata Herwin.
Sejak 2020 BRMS sudah mengoperasikan pabrik emas pertama di Palu dengan kapasitas 500 ton bijih per hari. Kemudian, pada November 2022 BRMS telah menyelesaikan konstruksi pabrik emas kedua di Palu dengan kapasitas 4.000 ton bijih per hari.
Pabrik kedua tersebut pada kuartal IV/2022 ini mulai beroperasi dengan kapasitas 200-500 ton per hari. Pada kuartal I/2023 rencananya akan naik ke level 1.000 ton per hari.
"Kemudian, pada kuartal II/2022 akan mulai berproduksi di level 2.000 ton per hari dan pada Juli 2023 dan seterusnya diharapkan sudah bisa berproduksi dengan kapasitas penuh yaitu 4.000 ton bijih per hari,” tambah Herwin.