Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masa Penawaran Tinggal Sehari, SBR012 Sudah Terjual Rp20,75 Triliun

Jelang berakhirnya masa penawaran, SBR012 telah terjual senilai Rp20,75 triliun. Jumlah tersebut kian mendekati target perolehan sebesar Rp25,5  triliun.
Investor menunjukan aplikasi reksadana yang menjual Surat Berharga Negara di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Abdurachman
Investor menunjukan aplikasi reksadana yang menjual Surat Berharga Negara di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan Surat Berharga Negara (SBN) seri SBR012-T2 dan SBR012-T4 sudah mencapai Rp20,75 triliun, sehari jelang penutupan penawaran pada Kamis (9/2/2023) pukul 10.00 WIB. Jumlah ini hampir memenuhi total target kedua SBN ritel yang sebesar Rp25,5  triliun.

Berdasarkan data dari laman Investree, Rabu (8/2/2023) pukul 10.00 WIB, SBR012-T2 terjual mencapai Rp15,57 triliun, atau 83,07 persen dari total target sejumlah Rp18,75 triliun. Artinya, masih tersisa sekitar Rp3,17 triliun untuk seri SBN ini.

Sementara itu untuk seri SBR012-T4 total penjualannya mencapai Rp5,17 triliun atau 76,70 persen dari total target yang sebanyak Rp6,75 triliun. Saat ini masih tersisa kuota sebanyak Rp1,57 triliun untuk SBR bertenor empat tahun ini.

Jumlah penjualan saat ini telah menembus dua kali lipat target SBR012 yang sebesar Rp10 triliun. Pemerintah pun menaikan jumlah kuota SBN ritel ini secara bertahap mulai dari Rp15 triliun hingga saat ini mencapai Rp25,5 triliun.

Adapun, pada Selasa (6/2/2023), dua seri SBN ritel ini sudah terjual hingga Rp19,33 triliun. Secara perinci, SBR012-T2 sudah terjual sejumlah Rp14,34 triliun atau 78,59 persen dari total target sebesar Rp18,25 triliun. Kuota SBN bertenor dua tahun dengan kupon floating with floor 6,15 persen ini masih tersisa Rp3,9 triliun.

Sementara itu, SBR012-T4 sudah terjual sejumlah Rp4,99 triliun atau 73,97 persen dari total target sebesar Rp6,75 triliun. Kuota SBN bertenor empat tahun dengan kupon floating with floor 6,35 persen ini masih tersisa Rp1,75 triliun.

Sebelumnya, Pemerintah mengaku akan menambah kuota pemesanan secara bertahap sampai batas tertentu. Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan menjelaskan penambahan kuota ini mempertimbangkan antusiasme masyarakat yang tinggi dari penerbitan sebelumnya dan dalam rangka meningkatkan porsi investor domestik pada pendalaman pasar SBN.

"Maka Pemerintah menaikkan kuota pemesanan secara bertahap sampai dengan batas tertentu, sesuai dengan strategi pembiayaan pemerintah," kata Deni lewat pesan singkat, Jumat (3/2/2023).

Lebih lanjut, Deni mengungkapkan, antusiasme masyarakat terhadap SBR012 dipicu oleh fitur-fitur yang terdapat pada kedua seri SBR tersebut.

"Antara lain aman, kupon bersifat mengambang dengan tingkat kupon minimal (floating with floor) yang dibayar setiap bulan, dan terdapat fasilitas early redemption," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper