Bisnis.com, JAKARTA — Grup Sinarmas, PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS) atau Deltamas memberi sinyal akan membagikan dividen dengan rasio 30 persen dari laba bersih untuk tahun buku 2022.
Direktur DMAS Hermawan Wijaya mengatakan pembagian dividen sudah tercantum dalam prospektus perseroan yang akan membagikan dividen dengan rasio 30 persen dari laba bersih. Namun, hal ini nantinya akan bergantung kepada kebutuhan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex).
“Semua balik lagi daripada kebutuhan capex kita nanti untuk pembangunan tahun-tahun berikutnya berapa ketersediaan dana yang ada dan juga tentunya kembali lagi pada saat RUPS,” dalam siaran langsung di akun YouTube Mirae Asset Sekuritas, Kamis (9/2/2023).
Lebih lanjut, Hermawan mengatakan saat ini DMAS tidak memiliki pinjaman atau utang bank. Dengan demikian pendanaan untuk capex akan berasal dari kas internal yang merupakan hasil penjualan sepanjang 2022.
Dalam kesempatan yang sama Head of Investor Relations DMAS Ricardo Arif Dharmawan mengatakan perseroan menyiapkan capex sebesar Rp1,2 triliun. Mayoritas dana nantinya akan digunakan untuk infrastruktur, tetapi ia tidak merinci berapa persen yang akan digunakan.
Kemudian sekitar 30 persen akan digunakan untuk mengakuisisi lahan. Namun, jumlah tersebut masih akan berubah sesuai dengan situasi yang ada.
Baca Juga
“Mungkin untuk belanja modal kita budget-kan sekitar Rp1,2 triliun,” ujarnya.
Saham DMAS terpantau naik 0,60 persen atau 1 poin ke level 169 pada perdagangan hari ini. Sepanjang perdagangan saham bergerak pada rentang 168 sampai 170.
Sebanyak 16,14 juta saham diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp2,73 triliun. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp8,15 triliun.
Mengutip laporan keuangan yang tidak diaudit per 30 September 2022, DMAS mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp1,26 triliun pada sembilan bulan pertama 2022, turun 3,9 persen dibandingkan dengan kuartal III/2021 sebesar Rp1,31 triliun.
Namun demikian, laba bersih emiten grup Sinarmas Land ini meningkat sebesar 20,9 persen menjadi Rp767,58 miliar per September 2022 dibandingkan dengan Rp634,64 miliar pada periode yang sama tahun lalu.