Bisnis.com, JAKARTA — Grup Sinarmas, PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS) menyebut terdapat permintaan sekitar 90 hektare lahan industri pada awal 2023 dengan potensi investasi senilai Rp2,7 triliun.
Direktur DMAS Tondy Suwanto mengatakan dari permintaan 90 hektare tersebut investor berminat untuk masuk sektor data center atau pusat data, auto related atau ekosistem otomotif, logistik, dan kimia.
“[Nilai investasi] sekitar Rp2,7 triliun. [Sektor] data center, auto related, logistics, chemicals, dan lain-lain,” ujar Tondy kepada Bisnis, Selasa (7/2/2023).
Sejauh ini, kawasan industri Greenland International Industrial Center (GIIC) telah memiliki sekitar 170 tenant. Beberapa di antaranya adalah Suzuki, Hyundai Motors, Mitsubishi Motors, SAIC GM Wuling, Astra Honda Motors, Kalbe, Maxxis, dan Kohler.
Selain itu, DMAS juga akan mengembangkan wilayah khusus untuk sektor pusat data. Adapun, saat ini sudah terdapat 14 tenant baik lokal maupun global untuk sektor pusat data.
Di antara tenant tersebut PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) dan Pusat Data Nasional turut serta berinvestasi untuk pusat data. Kedua entitas tersebut berencana mendirikan pusat data berskala besar di GIIC.
Baca Juga
DMAS juga bekerja sama dengan PLN untuk menyediakan energi terbarukan sehingga dapat secara bertahap beralih menggunakan kendaraan listrik untuk operasional bisnis perusahaan. DMAS berencana mengimplementasikan kendaraan listrik di kawasan Kota Deltamas dan juga GIIC.
Tondy mengatakan dari permintaan 90 hektare lahan terdapat investor yang tertarik untuk masuk pada industri auto related. Namun, dia belum bisa membeberkan apakah ada permintaan untuk kendaraan listrik maupun turunannya.
DMAS menargetkan prapenjualan atau marketing sales Rp1,8 triliun di 2023. Adapun target ini tidak berubah dari target 2022.
DMAS mencatatkan prapenjualan atau marketing sales Rp1,86 triliun sepanjang 2022, naik 3,6 persen dari capaian Rp1,8 triliun pada 2021.
Sektor pusat data menjadi kontributor utama capaian marketing sales Rp1,86 triliun pada 2022. DMAS juga telah menjual 60 hektare lahan industri sepanjang 2022.
Pada perdagangan Selasa (7/2/2023) saham DMAS terpantau turun 1,17 persen atau 2 poin ke level 169. Sebanyak 20,68 juta saham DMAS diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp3,52 triliun.