Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grup Sinarmas (DMAS) Sebut Ada 14 Tenant Beli Lahan untuk Data Center

Puradelta Lestari (DMAS) dari Grup Sinarmas menyebut telah menjual lahan data center kepada 14 tenant. Perseroan menyebut kebutuhan akan data center terus naik.
Pintu masuk Kawasan Industri Greenland International Industrial Center, kawasan industri yang dikelola PT Puradelta Lestari Tbk. Sebagian besar saham Puradelta dimiliki oleh Grup Sinarmas./puradelta
Pintu masuk Kawasan Industri Greenland International Industrial Center, kawasan industri yang dikelola PT Puradelta Lestari Tbk. Sebagian besar saham Puradelta dimiliki oleh Grup Sinarmas./puradelta

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pengembang lahan industri Deltamas dari Grup Sinarmas PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS) menyebut sudah ada 14 tenant yang membeli lahan untuk sektor data center atau pusat data. Adapun DMAS menyediakan lahan sekitar 300 hektare untuk sektor pusat data.

Head of Investor Relations DMAS Ricardo Arif Dharmawan mengatakan perusahaanya memiliki fasilitas jaringan fiber optic atau serat optik secara private untuk mendukung sektor pusat data. Selain itu, DMAS juga bekerja sama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN untuk menyediakan listrik dengan layanan premium.

“Kita kan ada special zone untuk data center juga dan ini dilengkapi dengan private fiber optik dan fasilitas-fasilitas yang sangat mendukung untuk data center,” ujar Ricardo dalam siaran langsung di akun YouTube Mirae Asset Sekuritas, Kamis (9/2/2023).

Lebih lanjut, ia mengatakan rata-rata harga jual atau average selling price (ASP) lahan industri dibanderol sekitar Rp2,5 juta sampai Rp3 juta per meter persegi. Sementara untuk pusat data harga yang dipatok lebih tinggi, tetapi ia tidak menyebutkan berapa ASP untuk pusat data.

Ricardo juga menyebut masih ada peluang untuk kenaikan harga dari lahan industri. Hal ini lantaran terdapat banyaknya permintaan lahan industri. Terlebih lagi sudah terdapat 90 hektare permintaan lahan pada awal 2023.

Adapun kenaikan harga disebut relatif karena tergantung situasi perekonomian secara makro. Namun, terdapat kemungkinan adanya kenaikan harga sekitar 5 persen sampai 10 persen per tahunnya.

“Kenaikan ASP ini karena memang permintaan untuk lahan industri ini besar dan kita bisa memberikan suatu kawasan industri yang dengan fasilitas yang bisa memanjakan operasi para tenant,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama Direktur DMAS Hermawan Wijaya mengatakan permintaan untuk pusat data akan terus meningkat seiring adanya aturan Pemerintah bahwa investor asing harus memiliki pusat data di Indonesia.

Dia juga menyebut banyak hal yang harus dipenuhi untuk sektor pusat data. Beberapa diantaranya adalah fasilitas serat optik, penyediaan listrik yang mumpuni, dan lokasi yang tidak rawan banjir.

Namun, ia menyebut DMAS berupaya untuk memenuhi hal-hal tersebut. Terlebih lagi Kota Deltamas memiliki lokasi yang strategis untuk mendukung fasilitas tersebut.

“[Hal] itu yang mendorong demand untuk data center meningkat. Kita coba untuk menangkap peluang itu,” katanya.

menyebut terdapat permintaan sekitar 90 hektare lahan industri pada awal 2023 dengan potensi investasi senilai Rp2,7 triliun.

Sebelumnya, Direktur DMAS Tondy Suwanto mengatakan perseroan memiliki permintaan hingga 90 hektare dengan potensi investasi senilai Rp2,7 triliun. Adapun investor berminat untuk masuk sektor data center atau pusat data, auto related atau ekosistem otomotif, logistik, dan kimia.

“[Nilai investasi] sekitar Rp2,7 triliun. [Sektor] data center, auto related, logistics, chemicals, dan lain-lain,” ujar Tondy kepada Bisnis, Selasa (7/2/2023).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper