Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pengembang lahan industri Deltamas dari Grup Sinarmas PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS) menyebut sudah ada 14 tenant yang membeli lahan untuk sektor data center atau pusat data. Adapun DMAS menyediakan lahan sekitar 300 hektare untuk sektor pusat data.
Head of Investor Relations DMAS Ricardo Arif Dharmawan mengatakan perusahaanya memiliki fasilitas jaringan fiber optic atau serat optik secara private untuk mendukung sektor pusat data. Selain itu, DMAS juga bekerja sama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN untuk menyediakan listrik dengan layanan premium.
“Kita kan ada special zone untuk data center juga dan ini dilengkapi dengan private fiber optik dan fasilitas-fasilitas yang sangat mendukung untuk data center,” ujar Ricardo dalam siaran langsung di akun YouTube Mirae Asset Sekuritas, Kamis (9/2/2023).
Lebih lanjut, ia mengatakan rata-rata harga jual atau average selling price (ASP) lahan industri dibanderol sekitar Rp2,5 juta sampai Rp3 juta per meter persegi. Sementara untuk pusat data harga yang dipatok lebih tinggi, tetapi ia tidak menyebutkan berapa ASP untuk pusat data.
Ricardo juga menyebut masih ada peluang untuk kenaikan harga dari lahan industri. Hal ini lantaran terdapat banyaknya permintaan lahan industri. Terlebih lagi sudah terdapat 90 hektare permintaan lahan pada awal 2023.
Adapun kenaikan harga disebut relatif karena tergantung situasi perekonomian secara makro. Namun, terdapat kemungkinan adanya kenaikan harga sekitar 5 persen sampai 10 persen per tahunnya.
Baca Juga
“Kenaikan ASP ini karena memang permintaan untuk lahan industri ini besar dan kita bisa memberikan suatu kawasan industri yang dengan fasilitas yang bisa memanjakan operasi para tenant,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama Direktur DMAS Hermawan Wijaya mengatakan permintaan untuk pusat data akan terus meningkat seiring adanya aturan Pemerintah bahwa investor asing harus memiliki pusat data di Indonesia.
Dia juga menyebut banyak hal yang harus dipenuhi untuk sektor pusat data. Beberapa diantaranya adalah fasilitas serat optik, penyediaan listrik yang mumpuni, dan lokasi yang tidak rawan banjir.
Namun, ia menyebut DMAS berupaya untuk memenuhi hal-hal tersebut. Terlebih lagi Kota Deltamas memiliki lokasi yang strategis untuk mendukung fasilitas tersebut.
“[Hal] itu yang mendorong demand untuk data center meningkat. Kita coba untuk menangkap peluang itu,” katanya.
menyebut terdapat permintaan sekitar 90 hektare lahan industri pada awal 2023 dengan potensi investasi senilai Rp2,7 triliun.
Sebelumnya, Direktur DMAS Tondy Suwanto mengatakan perseroan memiliki permintaan hingga 90 hektare dengan potensi investasi senilai Rp2,7 triliun. Adapun investor berminat untuk masuk sektor data center atau pusat data, auto related atau ekosistem otomotif, logistik, dan kimia.
“[Nilai investasi] sekitar Rp2,7 triliun. [Sektor] data center, auto related, logistics, chemicals, dan lain-lain,” ujar Tondy kepada Bisnis, Selasa (7/2/2023).