Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Melesat, Saham CENT dan EMTK Tebar Cuan

Sebanyak 166 saham menguat, 97 saham melemah, dam 245 saham stagnan pada awal pembukaan IHSG hari ini.
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,32 persen atau 21,91 poin ke 6.912,49 pada awal perdagangan hari ini, Jumat (3/2/2023).

Berdasarkan data Bloomberg, pada 09.01 WIB, sebanyak 166 saham menguat, 97 saham melemah, dam 245 saham stagnan. IHSG sempat menyentuh level tertinggi 6.920,24 saat awal perdagangan. Kapitalisasi pasar Bursa parkir di Rp9.541,65 triliun.

Saham emiten menara PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk. (CENT) sempat melejit 7,96 persen pada awal perdagangan, kemudian saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) naik 5 persen, dan saham PT Pan Brothers Tbk. (PBRX) menguat 2,86 persen.

Adapun saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) terpantau berfluktuatif sebelum masuk ke zona merah pada 09.10 WIB. Sementara itu, saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) masih terapresiasi 1,11 persen.

Tim Analis Phintraco Sekuritas Valdy K mengatakan dalam jangka pendek, IHSG diperkirakan menguji resistance 6900-6920 dan masih ada potensi konsolidasi di bawah resistance.

“Konfirmasi resistance breakout pada level tersebut memvalidasi sinyal bullish reversal dari pola double bottom untuk long-term,” katanya dalam riset harian, dikutip Jumat (3/2/2023).

Sebelumnya, IHSG yang menguat ditopang oleh penguatan nilai tukar Rupiah ke dolar AS yaitu Rp14,875 di Kamis sore (2/2/2023) merespon keputusan The Fed memperlambat kenaikan The Fed Rate menjadi 25 bps dalam FOMC Februari 2023.

"Kebijakan ini memberikan ruang bagi BI untuk membatasi sukubunga acuan di 6 persen, mengingat inflasi domestik juga turun ke 5.28 persen di Januari 2023, lebih rendah dari perkiraan,” jelasnya.

Masih dari eksternal BoE juga mulai melihat potensi perlambatan kenaikan suku bunga acuan. Akan tetapi, dalam jangka pendek, keputusan ECB dan BoE untuk menaikan sukubunga acuan sebesar 50 bps dapat berdampak positif terhadap rupiah.

Dengan demikian, dalam jangka pendek, saham-saham rate-sensitive bisa diperhatikan. Seperti BSDE, PWON dan BBKP. Saham-saham consumer-related, seperti UNVR, PGAS, AKRA, CPIN dan KLBF juga bisa diperhatikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper