Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lagi-lagi Wall Street Reli, Saham-saham Teknologi Mulai Unjuk Gigi

Indeks-indeks saham utama Wall Street mengalami penguatan dengan Nasdaq dan S&P 500 naik tajam menyentuh level tertinggi dalam lima bulan.
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks-indeks saham utama Wall Street mengalami penguatan dengan Nasdaq dan S&P 500 naik tajam menyentuh level tertinggi dalam lima bulan. karena sinyal dovish Ketua The Fed Jerome Powell.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 0,11 persen, menjadi 34.053,94 poin. Indeks S&P 500 bertambah 1,47 persen ditutup pada 4.179,76 poin. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 384,50 poin atau 3,25 persen berakhir di 12.200,82 poin.

"Saya pikir reaksi terhadap komentar Fed kemarin benar-benar mendorong investor untuk mengambil risiko," kata Rick Meckler, partner di Cherry Lane Investments di New Vernon, New Jersey. "Intinya bagi investor menurut saya adalah bahwa komentar Fed tidak terduga."

Saham megacap Apple, Amazon dan induk Google Alphabet juga menguat jelang rilis laporan keuangan mereka setelah penutupan pasar pada Kamis (2/2/2023), dengan Apple terangkat 3,7 persen, serta Amazon dan Alphabet keduanya melonjak lebih dari 7,0 persen.

Setelah babak belur tahun lalu, pasar saham AS telah membuat awal yang kuat untuk tahun ini dengan saham teknologi dan saham lain yang tertinggal tahun lalu memimpin rebound. Investor berharapa bahwa Fed akan meredam kenaikan suku bunga yang agresif, yang pada gilirannya dapat mengurangi beberapa tekanan pada valuasi ekuitas.

Tren tersebut berlanjut pada Kamis (2/2/2023). Sektor layanan komunikasi melonjak 6,7 persen, kenaikan harian terbesar dalam hampir tiga tahun, dipimpin oleh lonjakan 23,3 persen pada induk Facebook, Meta.

Perusahaan media sosial itu mengungkapkan kontrol biaya yang lebih ketat tahun ini dan pembelian kembali saham senilai 40 miliar dolar AS, karena CEO Mark Zuckerberg menyebut 2023 sebagai "tahun efisiensi".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Pandu Gumilar
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper