Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peritel Besar: Gerai Transmart Berguguran, Emiten LPPF, ACES, RANC Justru Tetap Ekspansif

Meredupnya pamor toko ritel besar seperti Transmart yang banyak menutup gerainya tak menghentikan langkah emiten LPPF, ACES dan RANC untuk terus berekspansi.
CT Group menggelar vaksinasi Sinovac gratis di gerai Transmart Carrefour/Istimewa
CT Group menggelar vaksinasi Sinovac gratis di gerai Transmart Carrefour/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Gelombang penutupan gerai ritel format besar berlanjut di tengah harapan pertumbuhan sektor konsumer. Fenomena ini setidaknya menghampiri ritel format hypermarket milik konglomerat Chairul Tanjung Transmart.

Manajemen Transmart melaporkan bahwa sampai saat ini terdapat 95 gerai yang beroperasi. Jumlah tersebut jauh berkurang dibandingkan dengan posisi April 2021 ketika Transmart masih mengoperasikan total 134 gerai.

Terlepas dari meredupnya pamor toko ritel format besar, beberapa emiten tercatat tetap merencanakan ekspansi gerai di 2023. Mayoritas yang berencana menambah toko dalam jumlah besar adalah emiten pengelola department store atau toko serba ada. Sementara itu pengelola toko swalayan atau supermarket cenderung menambah dengan jumlah terbatas.

Berikut beberapa emiten ritel format besar yang berencana tetap ekspansif di 2023:

PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF)

Matahari menargetkan bisa mengoperasikan total 160 toko sampai akhir 2023 dan berencana menambah 12—15 gerai baru di tahun ini. Pada Januari 2023, LPPF telah memulai ekspansinya dengan membuka gerai di di REVO Town Mall Bekasi, Jawa Barat sehingga total gerai yang beroperasi menjadi 149 unit.

CEO Matahari Terry O’Connor sebelumnya menyampaikan Matahari akan mengalokasi sekitar Rp400 miliar untuk belanja modal atau capex pada 2023. Matahari bakal melanjutkan ekspansi penambahan toko, termasuk investasi pada gerai merek baru.

“Setiap tahun biasanya kami mengalokasikan belanja modal Rp400 miliar. Kami bisa mengatur alokasi ini sembari tetap memberi dividen yang menarik bagi para investor," kata Terry dalam wawancara dengan Bisnis pada Oktober 2022.

Terry menjelaskan kebutuhan investasi di setiap toko sekitar Rp12 miliar, total capex yang diperlukan setidaknya mencapai Rp144 miliar atau 40 persen dari total alokasi.

Dia menjelaskan alokasi capex 2023 juga akan dipakai untuk membuka gerai dalam format lebih kecil untuk merek-merek dalam portofolio Matahari. Perusahaan berencana meluncurkan merek anyar 'Suko' pada Mei atau Juni 2023 dengan jumlah gerai 20 unit.

“Ekspansi juga mencakup penambahan toko dengan merek yang lebih spesifik dengan format lebih kecil yang membutuhkan sekitar Rp3 miliar sampai Rp4 miliar. Setiap tahun tambahannya sekitar 25 sampai 30 toko, ini bisa dari merek Suko, Nevada Sports, toko perlengkapan bayi, dan sebagainya," papar Terry.

Ekspansi dan investasi Matahari yang berlanjut tecermin dari laporan keuangan perusahaan kuartal III/2022. Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi sampai akhir September 2022 mencapai Rp193,57 miliar, naik dari posisi periode yang sama tahun lalu sebesar Rp43,81 miliar.

PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES)

Emiten penghuni baru indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia (BEI) ini berencana menambah 10–15 toko anyar pada 2023. Seiring dengan penambahan gerai, emiten Grup Kawan Lama tersebut menargetkan pendapatan dan laba bersih bisa tumbuh 8—10 persen pada tahun ini.

Presiden Direktur Ace Hardware Indonesia Prabowo Widyakrisnadi mengatakan target pertumbuhan itu bakal didukung dengan ekspansi gerai yang berlanjut. ACES berencana menambah 10 sampai 15 gerai anyar tahun depan dengan alokasi belanja modal (capex) di kisaran Rp200 miliar hingga Rp300 miliar.

“Target Kinerja naik 8—10 persen, baik top line maupun bottom line. Kami berkomitmen menambah 10 sampai 15 gerai baru, tetapi dengan catatan bahwa kami akan lebih hati-hati sembari melihat perkembangan ekonomi secara month to month,” kata Prabowo dalam paparan publik pertengahan Desember 2022.

Prabowo mengatakan pembukaan gerai baru akan mempertimbangkan sejumlah kriteria, termasuk apakah gerai baru akan menyasar lokasi dan pasar baru. Perusahaan tercatat telah menambah 13 gerai baru sampai September 2022 yang beberapa di antaranya hadir di sejumlah lokasi baru yakni di Kebumen dan Magelang, Jawa Tengah.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2022 yang belum diaudit, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ACES mencapai Rp351,71 miliar, tumbuh 8,93 persen secara year on year (yoy) dibandingkan dengan Januari—September 2021 sebesar Rp322,85 miliar.

Kinerja ini berbalik dari penurunan laba yang sempat dialami ACES sepanjang semester I/2022. Sampai Juni 2022, laba bersih ACES hanya mencapai Rp242,39 miliar atau turun 12,47 persen yoy dari Rp276,93 miliar.

Kenaikan laba tidak lepas dari naiknya penjualan ACES. Sampai akhir kuartal III/2022, ACES mengakumulasi penjualan bersih sebesar Rp4,89 triliun, tumbuh 4,28 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp4,69 triliun.

PT Supra Boga Lestari Tbk. (RANC)

Emiten Grup Djarum pengelola supermarket Ranch Market, PT Supra Boga Lestari Tbk. (RANC) telah menambah total 19 toko baru pada 2021. Sebagian tambahan toko tersebut berasal dari hasil pengambilalihan toko bekas Giant yang resmi menghentikan operasi pada 31 Juli 2021. Laporan keuangan RANC mengungkap bahwa nilai transaksi pengambilalihan mencapai Rp48,9 miliar.

Tambahan toko-toko baru tersebut membuat RANC menjadi perusahaan yang membuka gerai ritel format supermarket terbanyak sepanjang 2021. Dari 19 toko baru tersebut, 11 toko dibuka dengan merek baru Farmers Family, 4 toko dengan merek Farmers Market, dan 4 toko baru Ranch Market.

“Farmers Family merupakan brand baru yang dibuka di outlet-outlet ex-Giant, ada 11 toko yang kami ambil alih dan berlokasi di Pulau Jawa dan Kalimantan. Farmers Family memiliki pasar kelas menengah slightly up, tetapi ukurannya lebih compact,” kata Presiden Direktur RANC Meshvara Kanjaya dalam paparan publik Mei 2022.

Untuk 2023, Direktur Supra Boga Lestari Hady Purnama dalam surat penjelasan kepada BEI mengatakan RANC akan membuka dua gerai baru yang berlokasi di Alam Sutera, Tangerang Selatan dan di Makassar, Sulawesi Selatan.

“Kedua gerai baru tersebut diharapkan memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kinerja perseroan di 2023 sehingga dapat mengkompensasi sebagian kerugian operasional dari gerai yang berkinerja negatif,” tulis Hady.

Dia melanjutkan bahwa RANC juga telah menutup satu gerai yang berlokasi di Malang, Jawa Timur karena menorehkan kinerja negatif dan tidak memiliki prospek untuk berkembang. RANC juga berencana untuk menutup dua gerai lainnya yang berlokasi di Jabodetabek dan Jawa Timur.

Selama Januari—September 2022, rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk RANC mencapai Rp59,93 miliar. Sementara itu, RANC sempat menikmati laba bersih sebesar Rp26,31 miliar per September 2021.

Dari sisi pendapatan, RANC hanya membukukan kenaikan sebesar 0,77 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp2,19 triliun dari sebelumnya Rp2,18 triliun. Beban pokok pendapatan justru naik 2,31 persen yoy menjadi Rp1,70 triliun dibandingkan dengan Rp1,66 triliun pada Januari—September 2021.

Penjualan dari segmen wilayah barat menjadi kontributor pendapatan terbesar dengan kontribusi sebesar Rp1,94 triliun sebelum dikurangi eliminasi. Sementara itu, wilayah timur menyumbang Rp279,35 miliar. Penjualan di wilayah timur terlihat turun dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp295,26 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper