Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pelayaran PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) akan menjajaki penerbitan obligasi syariah atau sukuk, untuk pembiayaan perseroan pada tahun ini.
Direktur Utama SMDR Bani Maulana Malik menyebut penerbitan sukuk ini merupakan salah satu opsi untuk pembiayaan belanja modal atau capital expenditure (capex) perseroan pada tahun ini.
"Karena balance sheet kami kuat, maka financing kami juga banyak pilihan. Selain kredit financing, kami juga menjajaki pembiayaan dengan sukuk," kata Bani kepada Bisnis, dikutip Senin (30/1/2023).
Bani mengaku belum bisa memberikan informasi secara perinci terkait penerbitan sukuk oleh SMDR tersebut. Hal ini karena opsi tersebut masih dalam penjajakan.
"Ini sedang proses penjajakan belum bisa saya kasih detailnya," kata Bani.
Menurut Bani, dalam pembiayaan capex perseroan pihaknya akan sebisa mungkin untuk menghemat kas. SMDR, akan sebisa mungkin tidak menggunakan kas, selama ada opsi pembiayaan lain. Bani menyebut perseroan menganggarkan US$150 juta untuk capex tahun ini.
Baca Juga
"Tentu kas paling dihemat, selama ada opsi financing ya tidak pakai kas sendiri," katanya.
Sebelumnya, Bani mengatakan perseroan menargetkan pembelian sebanyak 5 hingga 10 kapal pada 2023.
“Rencana tambahan kapal dalam tahun 2023 kisaran antara 5-10 kapal, kita akan melihat momentum yg tepat untuk pembelian kapal, capex 2023 dianggarkan US$150 juta,” kata Bani, Rabu (25/1/2023).
Bani menyebut, hingga kuartal I perseroan memproyeksikan akan merealisasikan pembelian dua kapal. Menurut dia satu kapal sudah diterima pada Januari 2023 ini.
“Bulan maret nanti kami akan ada 1 kapal lagi diluncurkan di Jepang,” katanya.
Selain itu, SMDR berencana melakukan pemecahan saham atau stock split pada akhir Januari 2023. SMDR sebelumnya sempat menunda aksi korporasi stock split.
Berdasarkan keterbukaan informasi, tanggal efektif pemecahan nilai saham yakni 31 Januari 2023.
“Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di seluruh pasar, 30 Januari 2023,” dikutip dari keterbukaan informasi SMDR, Rabu (25/1/2023).
Sementara itu, saham SMDR mulai diperdagangkan dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan negosiasi pada 31 Januari 2023. Kemudian, nilai nominal baru saham SMDR akan mulai diperdangkan di pasar tunai mulai 2 Februari 2023.
SMDR berencana berencana memecah saham dengan rasio 1:5 dari nominal sebelumnya Rp25 menjadi Rp5. Adapun, jumlah saham sebelum stock split sebanyak 3.275.120.000 dan setelah stock split menjadi 16.375.600.000 lembar. Hal ini berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tanggal 09 November 2022.