Bisnis.com, JAKARTA - – Emiten pelayaran PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure sebesar US$150 juta atau setara Rp2,24 triliun (asumsi kurs Rp14.976).
Direktur Utama SMDR Bani Maulana Mulia mengatakan perseroan menargetkan pembelian kapal sebanyak 5 hingga 10 kapal pada 2023.
“Rencana tambahan kapal dalam tahun 2023 kisaran antara 5-10 kapal, kita akan melihat momentum yang tepat untuk pembelian kapal, capex 2023 dianggarkan US$150 juta,” kata Bani kepada Bisnis, Rabu (25/1/2023).
Bani menyebut, hingga kuartal pertama 2023 perseroan memproyeksikan akan merealisasikan pembelian dua kapal. Menurut dia satu kapal sudah diterima pada Januari 2023. “Bulan Maret nanti kami akan ada 1 kapal lagi diluncurkan di Jepang,” katanya.
Lebih lanjut, Bani mengatakan perseroan akan mengkombinasikan kas perusahaan hingga kredit pembiayaan untuk capex SMDR tahun ini. Namun dia belum memperinci sumber dana capex perseroan sepanjang 2023.
Bani menyebut, perseroan memiliki neraca keuangan atau balance sheet kuat, sehingga opsi pembiayaan perseroan semakin banyak. “Karena balance sheet kami kuat, maka financing kami juga banyak pilihan,” katanya.
Baca Juga
Adapun SMDR siap melakukan pemecahan saham atau stock split pada akhir Januari 2023. SMDR sebelumnya sempat menunda aksi korporasi stock split.
Berdasarkan keterbukaan informasi, tanggal efektif pemecahan nilai saham yakni 31 Januari 2023.
“Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di seluruh pasar, 30 Januari 2023,” dikutip dari keterbukaan informasi SMDR, Rabu (25/1/2023).
Sementara itu, saham SMDR mulai diperdagangkan dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan negosiasi pada 31 Januari 2023. Kemudian, nilai nominal baru saham SMDR akan mulai diperdangkan di pasar tunai mulai 2 Februari 2023.
SMDR berencana berencana memecah saham dengan rasio 1:5 dari nominal sebelumnya Rp25 menjadi Rp5. Adapun, jumlah saham sebelum stock split sebanyak 3.275.120.000 saham dan setelah stock split menjadi 16.375.600.000 saham. Hal ini berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham pada 9 November 2022.