Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beda Nasib Crazy Rich Kediri dan Sultan Subang di Saham GGRM dan ZATA

Saham milik Crazy Rich Kediri GGRM masuk top gainers sedangkan Sultan Subang ZATA top losers.
Gedung PT. Gudang Garam/gudanggaramtbk.com
Gedung PT. Gudang Garam/gudanggaramtbk.com

Bisnis.com, JAKARTA — Saham milik Crazy Rich Kediri alias Keluarga Wonowidjoyo yakni PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) mampu masuk jajaran top gainers. Berbeda dengan milik Sultan Subang alias Asep Sulaiman yakni PT Bersama Zatta Jaya Tbk. (ZATA) yang masuk top losers.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,35 persen pada level 6.898,98 pada periode perdagangan 24–27 Januari 2023. Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) turun 5,27 persen menjadi Rp9,7 triliun.

Seiring dengan kenaikan IHSG, sejumlah saham mengisi daftar top gainers karena kenaikan harga yang signifikan dalam sepekan.

Peringkat pertama saham dengan kenaikan tertinggi dalam sepekan ditempati oleh PT Alakasa Industrindo Tbk. (ALKA) yang naik 53,80 persen dari Rp316 ke Rp486 per saham. Kemudian disusul PT Inter Delta Tbk. (INTD) di peringkat kedua dengan kenaikan 40,37 persen ke harga Rp226 per saham dari sebelumnya Rp161.

Saham PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk. (BSML) menempati peringkat ketiga setelah naik 35,63 persen dalam sepekan, dari harga Rp320 per saham menjadi Rp434 per saham. Selanjutnya emiten pengelola Starbucks PT MAP Boga Adiperkasa Tbk. (MAPB) naik 33,50 persen dari Rp2.000 menjadi Rp2.670 per saham.

Peringkat kelima dan keenam berturut-turut ditempati oleh PT Paninvest Tbk. (PNIN) dan PT Panin Financial Tbk. (PNLF). PNIN naik 30,54 persen menjadi Rp1.560 per saham dan PNLF naik 30,06 persen sehingga parkir di Rp450.

Saham PT Eterindo Wahanatama Tbk. (ETWA) telah menguat 28,91 persen selama sepekan terakhir, dari harga Rp128 per saham menjadi Rp165 per saham. Posisi kedelapan top gainers ditempati emiten rokok PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) yang dalam sepekan terakhir melesat 27,88 persen dari harga Rp17.125 menjadi Rp21.900 per saham.

Di peringkat kesembilan dan kesepuluh penghuni top gainers terdapat SSIA dan PURI yang masing-masing naik 26,19 persen dan 23,81 persen.

Kontras dengan saham-saham top gainers dalam sepekan terakhir, terdapat 10 saham dengan penurunan terdalam selama 24—27 Januari 2023 atau top losers.

PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk. (CASH) menjadi saham paling boncos dengan penurunan sebesar 25,45 persen dari Rp110 menjadi Rp82 per saham. Selanjutnya saham emiten produsen makanan ringan PT Jaya Swarasa Agung Tbk. (TAYS) turun 25,11 persen menjadi Rp346 per saham.

Peringkat ketiga dan keempat deretan top losers ditempati TECH dan PGUN yang masing-masing turun 24,68 persen dan 24,66 persen sehingga parkir di Rp1.465 dan Rp825 per sahamnya.

PT Indah Prakasa Sentosa Tbk. (INPS) dan PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk. (KRYA) menyusul di posisi kelima dan keenam. INPS turun 24,26 persen dari Rp845 menjadi Rp640, sementara KRYA turun 24,24 persen ke harga Rp300 dari sebelumnya Rp396.

FMII yang turun 24,0 persen dari Rp350 menjadi Rp266 berada di peringkat ketujuh top losers, sementara OMRE melemah 23,71 persen dalam sepekan dari harga Rp980 ke Rp745 per saham.

Selanjutnya saham PT Eratex Djaja Tbk. (ERTX) turun 23,71 persen menjadi Rp296 per saham dari sebelumnya Rp388. Terakhir, saham ZATA milik Sultan Subang Asep Sulaeman turun 22,37 persen selama sepekan dari harga Rp76 menjadi hanya Rp59 per saham.

P.H. Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Aulia Noviana Utami Putri mengatakan rata-rata nilai transaksi harian Bursa pekan ini mengalami penurunan sebesar 5,27 persen menjadi Rp9,7 triliun dari Rp10,2 triliun pada penutupan pekan lalu. 

Kemudian, rata-rata volume transaksi harian Bursa pada pekan ini mengalami penurunan sebesar 0,92 persen menjadi 20,10 miliar saham dari 20,29 miliar saham pada penutupan pekan lalu. 

Adapun investor asing pada Jumat (27/1/2023) mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp919,03 miliar dan sepanjang 2023 investor asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp2,8 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper