Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Gudang Garam (GGRM) Mengepul Tersengat Jalan Tol Kediri

Saham GGRM menanjak 11,82 persen atau 2.025 poin ke level Rp19.150 per saham saham IHSG melemah 0,36 persen.
Direktur PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) Heru Budiman saat paparan Public Expose Live 2022, Jumat (16/9/2022).
Direktur PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) Heru Budiman saat paparan Public Expose Live 2022, Jumat (16/9/2022).

Bisnis.com, JAKARTA – Saham emiten rokok PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) mengepul hingga masuk ke jajaran top gainers pada sesi pertama perdagangan hari ini.

Berdasarakan data Bloomberg, Selasa (24/1/2023), saham GGRM menanjak 11,82 persen atau 2.025 poin ke level Rp19.150 per saham hingga sesi pertama perdagangan. Price to earning ratio (PER) GGRM betengger di 18,45 kali dengan kapitalisasi pasar Rp36,85 triliun.

Tak hanya GGRM, saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) juga melejit 4,23 persen atau 35 poin ke Rp860. PER HMSP parkir di level 15,30 kali dengan kapitalisasi pasar Rp100,03 triliun. Adapun, kedua saham rokok ini melejit saat IHSG melemah 0,36 persen atau 24,67 poin ke 6.850,25. Sepanjang sesi I, IHSG bergerak di rentang 6.841,46-6.906,79. 

GGRM dikabarkan akan memulai pembangunan Jalan Tol Kediri-Tulungagung dengan nilai investasi Rp10,25 triliun pada kuartal II/2023.

Grup konglomerat GGRM kini dinakhodai oleh Susilo Wonowidjojo, anak ketiga dari pendiri Gudang Garam, Surya Wonowidjojo. Ia menjadi pimpinan Gudang Garam menggantikan kakaknya Rachman Halim Wonowidjojo.  

Dilansir dari laman Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Gudang Garam telah dinyatakan lolos untuk mengikuti pelelangan pengusahaan Jalan Tol Kediri-Tulungagung.

Untuk pembangunan jalan tol itu, Gudang Garam membutuhkan investasi Rp10,25 triliun tanpa adanya dukungan dari pemerintah yang dijadwalkan dimulai pada kuartal II/2023.

Jalan Tol Kediri-Tulungagung memiliki panjang 44,51 kilometer dengan batas kecepatan 100 km per jam. Jalan itu akan memiliki lebar lajur 3,6 m, lebar bahu dalam 1,5 m, lebar bahu luar 3,0 m lebar median 2,5 m dengan jumlah lajur awal 2x2 lajur, dan jumlah lajur akhir 2x2 lajur.

Jalan Tol Kediri-Tulungagung memiliki internal rate of return (IRR) 18,58 persen dengan net present value (NPV) Rp1,09 triliun.

Proyek tersebut merupakan lanjutan dari Jalan Tol Kertosono - Kediri. Proyek ini juga merupakan Proyek Strategis Nasional sesuai dengan Perpres No. 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik - Bangkalan - Mojokerto - Surabaya - Sidoarjo - Lamongan, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, serta kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

Jalan Tol Kediri-Tulungagung direncanakan sebagai bagian dari sistem Jalan Tol Trans-Jawa dan akan tersambung pada rencana ruas Jalan Tol Ngawi-Kertosono-Kediri. 

Pengusahaan Jalan Tol Kediri-Tulungagung akan dilakukan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dengan skema bangun-guna-serah (BOT) dengan masa konsensi 50 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper