Bisnis.com, JAKARTA – Saham emiten transportasi dan logistik PT Jasa Berdikari Logistik Tbk. (LAJU) melonjak ke batas teratas atau menyentuh auto reject atas (ARA).
LAJU resmi melantai di bursa mulai hari ini, Jumat (27/1/2023). Di awal perdagangan, sahamnya langsung melejit, dan bertahan hingga penutupan. Saham LAJU terpantau melesat 35 persen atau 35 poin dari harga awal Rp100 ke Rp135 dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp290,23 miliar.
Direktur Utama LAJU James Budiarto mengatakan saham LAJU selama proses penawaran disebut diminati masyarakat, terbukti dari catatan pada sistem e-IPO yang menunjukkan adanya kelebihan permintaan (oversubscribed) saham LAJU sebanyak 223 kali dari porsi pooling.
Dia pun berharap dengan menjadi bagian dari pasar modal Indonesia, LAJU dapat menerapkan praktik good corporate governance (GCG) dengan baik.
“Dengan demikian kami mampu meningkatkan nilai tambah bagi investor dan pemangku kepentingan. Mari kita sama-sama berinvestasi dengan saham LAJU,” ujarnya pada seremoni pencatatan saham LAJU, Kamis (27/1/2023).
LAJU merupakan perusahaan yang bergerak di bidang transportasi dan logistik dengan jumlah truk sekitar 450 unit dan tersebar di seluruh Indonesia, khususnya di Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Konsentrasi kinerja di wilayah-wilayah tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan efisiensi dan utilisasi armada.
Baca Juga
Melalui IPO, emiten bersandi saham LAJU ini menawarkan sebanyak 700 juta saham baru dengan harga sebesar Rp100 per saham. Jumlah ini setara 32,56 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Secara bersamaan LAJU juga menerbitkan maksimal 140.000.000 Waran Seri I yang akan diberikan secara cuma-cuma bagi pemegang saham baru. Setiap pemegang lima saham baru berhak memperoleh satu Waran Seri I.
Seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, akan digunakan pertama sekitar 23,71 persen untuk belanja modal LAJU yang tergolong dalam belanja moda.
Perinciannya, sekitar 57,82 persen akan digunakan untuk pembelian aset LAJU dengan sekitar Rp9,77 miliar akan digunakan sebagai pelunasan sebidang tanah seluas 1.646m2 dan bangunan dengan luas sekitar 224 m2.
Selanjutnya, sekitar Rp3,93 milliar akan digunakan sebagai pelunasan sebidang tanah seluas 75 m2 beserta bangunan ruko tiga lantai dengan luas sekitar 210 m2.
Kedua, Sekitar 42,18 persen akan digunakan untuk pembelian 25 unit truk dengan PT Dayaguna Motor Indonesia. Estimasi biaya sebesar Rp41 juta per unit.
“Keseluruhan truk tersebut akan digunakan oleh Perseroan sebagai armada kegiatan usaha. Pembelian truk tersebut sesuai dengan rencana ekspansi bisnis Perseroan di mana alokasi tambahan 25 unit tersebut akan dipergunakan untuk melayani klien Perseroan yang telah memiliki kontrak kerja,” jelas Manajemen dalam prospektus.
Sisanya, sekitar 76,29 persen akan digunakan untuk keperluan modal kerja seperti untuk biaya operasional, penambahan Sumber Daya Manusia (SDM), perbaikan dan pemeliharaan, serta pemasaran.
Kemudian, dana IPO juga digunakan untuk penambahan teknologi untuk memperkuat tracking dari seluruh armada kendaraannya di seluruh Indonesia. LAJU menggunakan software McEasy melalui kerja sama dengan pihak ketiga yaitu PT Otto Menara Globalindo.
Adapun, dana yang diperoleh LAJU dari pelaksanaan Waran Seri I untuk modal kerja yaitu biaya operasional, penambahan Sumber Daya Manusia (SDM), penambahan teknologi, perbaikan dan pemeliharaan, serta pemasaran.