Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Merdeka Battery Materials Ditargetkan IPO Kuartal I/2023, Saratoga Nih!

MDKA sedang mempertimbangkan berbagai opsi pendanaan, termasuk opsi di pasar modal untuk Merdeka Battery Materials (MBM).
Merdeka Copper Gold (MDKA) sedang mengembangkan proyek nikel di Sulawesi Tenggara, melalui anak usahanya Merdeka Battery Materials/Dok.Perusahaan.
Merdeka Copper Gold (MDKA) sedang mengembangkan proyek nikel di Sulawesi Tenggara, melalui anak usahanya Merdeka Battery Materials/Dok.Perusahaan.

Bisnis.com, JAKARTA - Anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), PT Merdeka Battery Minerals (MBM) ditargetkan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada awal tahun ini.

Direktur Investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) mengakui bahwa MBM ditargetkan akan IPO pada kuartal I/2023. Sayangnya Devin belum mau mengungkapkan target dana peroleham maupun total saham yang akan dilepas MBM saat IPO.

"Saya belum bisa diskusi lebih jauh," kata Devin, saat ditemui, Kamis (26/1/2023). 

Adapun, sebagai salah satu portofolio Saratoga, MDKA berkomitmen memboyong anak usahanya, Merdeka Battery Materials  melakukan penawaran umum perdana saham atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Komisaris Utama MDKA Edwin Soeryadjaya menyatakan MDKA sedang mempertimbangkan berbagai opsi pendanaan, termasuk opsi di pasar modal untuk MBM. Nantinya, MBM akan memacu ekspansi penghiliran logam, khususnya terkait industri baterai kendaraan listrik.

MDKA akan membuat pengumuman lebih lanjut mengenai perkembangan rencana IPO MBM ke depan. Manajemen MDKA berharap tercatatnya saham MBM ke BEI akan menawarkan peluang bagi investor masuk ke perusahaan bahan baku baterai yang terintegrasi.

Menurut Erwin, Indonesia menjadi salah satu lokasi strategis dalam pengembangan rantai pasok industri baterai kendaraan listrik. MBM pun memiliki sumber daya nikel yang signifikan secara global.

MBM mengoperasikan Tambang Mineral Cahaya Sulawesi yang memiliki sekitar 13,8 juta ton nikel dan 1,0 juta ton kobalt. MBM juga mengoperasikan smelter RKEF dengan total kapasitas 88.000 ton nikel dalam NPI per tahun.

Teranyar, MDKA menandatangani perjanjian jual beli saham PT Batutua Pelita Investama (BPI) kepada anak usahanya MBM.

Berdasarkan keterbukanan informasi laman Bursa Efek Indonesia (BEI) MDKA melepas saham BPI sebanyak 1.447.766 saham senilai Rp1,24 triliun. Perjanjian tersebut berlaku mulai tanggal 13 januari 2023.

“Perseroan dan MBM telah sepakat bahwa dengan tunduk pada dipenuhinya atau dikesampingkannya persyaratan pendahuluan terakhir atau pada tanggal lain sebagaimana yang dapat disetujui oleh perseroan dan MBM,” tulis manajemen, dikutip Rabu (18/1/2023).

Sebagai informasi MBM merupakan anak usaha MDKA dengan kepemilikan tidak langsung melalui PT Merdeka Energi Nusantara sebesar 59,88 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper