Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Fluktuatif, Saham GOTO & BYAN Longsor, GGRM Mengepul

Sebanyak 181 sama menghijau, 129 saham melemah, dan 214 saham stagnan pada awal perdagangan IHSG hari ini.
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah di posisi 6.829,97 pada perdagangan Kamis (26/1/2023) dan terpantau fluktuatif setelahnya. 

Sampai pukul 09.01 WIB, IHSG melemah 0,07 persen ke posisi 6.825,35. Sebanyak 181 sama menghijau, 129 saham melemah, dan 214 saham di posisi yang sama dengan penutupan perdagangan sehari sebelumnya. Kapitalisasi pasar mencapai Rp9.439,09 triliun.

Mayoritas indeks sektoral mengawali pembukaan di zona hijau dengan kenaikan tertinggi pada sektor transportasi yang menguat 1,66 persen. Kemudian disusul sektor industri dasar 0,67 persen dan infrastruktur naik 0,47 persen.

Sementara itu, indeks sektor teknologi melemah 0,51 persen dan energi turun 1,05 persen.

Adapun, IHSG berbalik arah ke zona hijau pada 09.12 WIB dengan penguatan 0,26 persen atau 17,73 poin ke 6.847. Sebanyak 227 saham parkir di zona hijau. 

Mayoritas saham-saham penghuni top 10 big cap terpantau mengawali perdagangan di berbagai posisi. Saham GOTO dan BYAN memimpin penurunan dengan koreksi masing-masing sebesar 1,71 persen ke harga Rp115 dan 0,96 persen ke level Rp20.700. Saham ASII dan ICBP juga terpantau berada di zona merah.

Sementara itu saham big cap yang menguat didominasi saham-saham perbankan seperti BBNI yang naik 1,10 persen dan BBCA naik 0,91 persen. TLKM dan BMRI menyusul dengan kenaikan masing-masing 0,78 persen dan 0,77 persen sampai pukul 09.05 WIB.

BNI Sekuritas dalam riset mengatakan IHSG masih berpeluang terkoreksi pada perdagangan hari ini. Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar mengatakan HSG masih berpeluang terkoreksi dengan target 6.784 jika IHSG bisa ditutup di bawah 6.845. Sementara itu, jika ditutup di atas 6.845, maka IHSG berpeluang menuju 6.906.

"Level resistance berada 6.860, 6.885, 6.906, 6.994 dengan support 6.802, 6.755, 6.726, 6.708. Perkiraan range di rentang: 6.780 - 6.840,” ujar Andri dalam riset, Kamis (26/1/2023).

Lebih lanjut, Andri mengatakan bursa kawasan regional Asia Pasifik bergerak variatif. Bursa Australia yaitu S&P/ASX 200 dan All Ordinaries mengalami koreksi usai adanya laporan inflasi sebesar 7,8 persen pada semester II/2022.

Selain itu, Singapura mencatatkan inflasi 6,5 persen pada Desember 2022. Angka ini turun dibandingkan November 2022.

Kemudian Thailand menaikkan suku bunga 25 basis poin menjadi 1,5 persen. Sementara Bursa China, Taiwan dan Hong Kong masih tutup, dan Filipina akan menyampaikan tingkat pertumbuhan ekonomi pada semester II/2022.

Dari Amerika Serikat, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,03 persen. S&P ditutup terkoreksi 0,02 persen, dan Nasdaq terkoreksi 0,18 persen pada akhir perdagangan Rabu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper