Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produsen Tolak Angin PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) menjadi penghuni baru indeks LQ45 untuk periode Februari-Juli 2023, seiring dengan rebalancing yang dilakukan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Direktur Utama Sido Muncul David Hidayat menyambut positif hasil perombakan. Masuknya SIDO dalam LQ45 dia nilai menjadi refleksi kepercayaan investor kepada saham perusahaan.
“Tentunya kami senang bahwa Sido masuk dalam LQ45. Ini membuktikan bahwa Sido Muncul dipercaya oleh investor karena memang untuk bisa masuk indeks tersebut harus memenuhi syarat tertentu,” kata David kepada Bisnis, Kamis (26/1/2023).
David mengatakan beberapa syarat yang dipenuhi SIDO adalah statusnya sebagai perusahaan tercatat lebih dari tiga bulan, kondisi finansial dan prospek pertumbuhan yang baik, dan tergabung dalam 60 saham berdasarkan nilai transaksi pada pasar reguler dalam 12 bulan terakhir.
“Kami juga tergabung dalam 60 saham dengan kapitalisasi pasar tertinggi dalam 1–2 bulan terakhir. Dan syarat ini telah ada pada Sido Muncul,” kata David.
Saham SIDO ditutup menguat 4,76 persen ke harga Rp770 per setelah pengumuman hasil evaluasi mayor LQ45. Sebanyak 54,10 juta saham SIDO ditransaksikan dengan nilai total mencapai Rp41,27 miliar. Adapun kapitalisasi pasar SIDO berada di Rp23,10 triliun.
Baca Juga
Menghadapi 2023, SIDO mengalokasikan belanja modal sebesar Rp197 miliar. Alokasi tersebut tidak jauh berbeda dari 2022 sebesar Rp200 miliar. David mengatakan dana tersebut akan dipakai untuk penambahan beberapa peralatan produksi, baik di Sido Muncul maupun anak perusahaan.
David menambahkan alokasi capex juga akan dipakai untuk menyelesaikan proyek green house. Proyek yang telah bergulir sejak 2021 tersebut dikembangkan untuk membantu para petani dari SIDO dalam memperoleh bibit-bibit unggul bahan baku.
Sido Muncul membidik kenaikan penjualan maksimal 15 persen pada 2023. SIDO menetapkan target optimis meskipun penjualan masih terkoreksi per September 2022.
“Kami menargetkan penjualan pada 2023 tumbuh 10 persen sampai 15 persen,” kata David belum lama ini.
Dia mengatakan potensi pertumbuhan di 2023 didorong oleh oleh sejumlah faktor, yakni penambahan produk baru baik untuk ekspor maupun lokal. Sido Muncul juga akan menambah jalur penjualan business to business (B to B) untuk produk herbal bahan baku maupun produk aplikasi.
David mengatakan Sido Muncul membidik perluasan ekspor pasar Afrika Timur, seiring dengan dimulainya ekspor ke Kenya.
Selain itu, Sido Muncul juga mengupayakan peningkatan penjualan di pasar existing dengan menambah produk baru yang sesuai dengan tren dan tingkat kesadaran konsumen pada kesehatan.