Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Resep Sido Muncul (SIDO) Waspadai Fluktuasi Harga Bahan Baku

SIDO telah mengantisipasi risiko fluktuasi harga dengan menaikkan harga jual sejak kuartal I/2022.
Sebuah iklan Tolak Angin produksi PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) terpampang di sebuah warung pinggir jalan di Jakarta, Minggu (16/2/2014). Bloomberg/Dimas Ardian
Sebuah iklan Tolak Angin produksi PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) terpampang di sebuah warung pinggir jalan di Jakarta, Minggu (16/2/2014). Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA — PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) tetap mewaspadai fluktuasi harga bahan baku. Meskipun pelemahan dolar Amerika Serikat terhadap rupiah diperkirakan akan mengurangi tekanan pada emiten sektor farmasi yang sebagian bahan bakunya dipasok dari luar negeri.

Direktur Utama Sido Muncul David Hidayat mengatakan 85 persen bahan baku SIDO dipasok dari dalam negeri, sementara sisanya berasal dari importasi. Oleh karena itu, tekanan harga bahan baku yang tinggi pada 2022 cukup bisa dikendalikan SIDO.

“Pada 2022 kenaikan harga bahan-bahan baku farmasi disebabkan karena kurs dolar AS terhadap rupiah yang cukup tinggi. Namun diharapkan dengan penurunan dolar AS harga bahan baku farmasi bisa lebih stabil,” kata David, Senin (16/1/2023).

David mengatakan SIDO telah mengantisipasi risiko fluktuasi harga dengan menaikkan harga jual sejak kuartal I/2022. Perseroan juga kembali menembuh langkah serupa di awal 2023.

“Awal tahun ini telah dilakukan pula penyesuaian harga jual untuk menyesuaikan dengan kenaikan harga bahan baku,” katanya.

Sido Muncul membidik kenaikan penjualan maksimal 15 persen pada 2023. SIDO menetapkan target optimis meskipun penjualan masih terkoreksi per September 2022.

“Kami menargetkan penjualan pada 2023 tumbuh 10 persen sampai 15 persen,” kata David pada kesempatan terpisah pekan lalu.

David mengatakan potensi pertumbuhan pada 2023 didorong oleh oleh sejumlah faktor, yakni penambahan produk baru baik untuk ekspor maupun lokal. Sido Muncul juga akan menambah jalur penjualan business to business (B to B) untuk produk herbal bahan baku maupun produk aplikasi.

David mengatakan Sido Muncul membidik perluasan ekspor pasar Afrika Timur, seiring dengan dimulainya ekspor ke Kenya.

“Memang kami membidik ke Afrika Timur dengan penetrasi ke Kenya lalu dilanjutkan ke Tanzania dan Uganda untuk produk Tolak Angin dan energy drink,” lanjut David.

Selain itu, Sido Muncul juga mengupayakan peningkatan penjualan di pasar existing dengan menambah produk baru yang sesuai dengan tren dan tingkat kesadaran konsumen pada kesehatan.

“Penyesuaian desain kemasan juga dilakukan supaya produk kami lebih mudah diterima dan resonate dengan konsumen di negara-negara tersebut,” katanya.

Penjualan Sido Muncul pada kuartal III/2022 mencapai Rp1,0 triliun. Angka tersebut meningkat 37 persen dibandingkan dengan penjualan pada kuartal II/2022 yang hanya sebesar Rp731,60 miliar.

Laba bersih emiten berkode SIDO ini selama Juli—September 2022 juga tumbuh 83 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, dari Rp150,52 miliar menjadi Rp274,88 miliar.

Terlepas dari perbaikan performa secara kuartalan, penjualan SIDO sepanjang Januari—September 2022 tercatat masih lebih rendah daripada periode yang sama tahun lalu.

Sampai akhir September 2022, SIDO membukukan penjualan bersih sebesar Rp2,61 triliun atau turun 6 persen year on year (yoy) dibandingkan dengan Rp2,77 triliun pada Januari—September 2021. Laba bersih SIDO juga masih terkoreksi 17 persen yoy, dari Rp865,49 miliar menjadi Rp720,44 sepanjang 2022.

Sampai penutupan perdagangan Senin (9/1/2023), saham SIDO terpantau melemah 2,01 persen ke Rp730. Data RTI menunjukkan bahwa saham SIDO telah turun 3,31 persen sepanjang sepanjang 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper